Dua TPS3R yang telah berhasil mengolah sampah plastik menjadi RDF adalah TPS3R Balak di Kecamatan Songgon dan TPS3R Tembokrejo di Kecamatan Muncar. Total produksi RDF dari kedua TPS3R tersebut mencapai 60 ton.
“Kami sudah bekerja sama agar hasil RDF dari seluruh TPS3R di Banyuwangi bisa diserap oleh industri. Ini akan menciptakan sistem yang berkelanjutan dan mendorong TPS3R untuk terus berproduksi,” jelas Ipuk.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi Dwi Handayani menambahkan, dari total 60 ton RDF yang dihasilkan, TPS3R Balak memproduksi 20 ton, sedangkan TPS3R Tembokrejo menghasilkan 40 ton.
Industri yang menerima pasokan RDF dari Banyuwangi adalah PT Solusi Bangun Indonesia (SBI), perusahaan semen yang menerapkan konsep co-processing, yakni pemanfaatan limbah sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara dalam proses produksi.
“Kami mengirimkan RDF ke SBI pada Oktober 2025 lalu,” kata Yani, sapaan akrab Dwi Handayani.
Yani menambahkan, RDF yang dikirim dari Banyuwangi telah memenuhi sejumlah standar, antara lain nilai kalor, ukuran, kadar air, sulfur, dan klorin sesuai ketentuan industri penerima.////
