Ipuk pun mengapresiasi inisiatif ini dan berharap ke depannya Pojok Statistik dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas, termasuk mahasiswa dari kampus lain. “Mudah-mudahan BPS juga mengajak kampus lain membuat fasilitas serupa guna memajukan Banyuwangi melalui kolaborasi antara instansi pemerintah dan akademisi,” tambahnya.
Direktur Poliwangi, Shofi’ul Amin, mengungkapkan bahwa keberadaan Pojok Statistik akan membantu sivitas akademika memperdalam literasi data. Sebagai perguruan tinggi vokasi, permasalahan data menjadi hal penting untuk menunjang praktik perkuliahan.
Pojok Statistik, kata Shofi’ul Amin akan dimanfaatkan oleh sekitar 3.400 mahasiswa dan 150 dosen dalam aktivitas belajar mengajar di kampus tersebut sebagai penunjang pendidikan vokasi. “Ini akan menjadi tempat penunjang pendidikan vokasi di Poliwangi,” katanya.
Sementara itu, Kepala BPS Banyuwangi, Hermanto, menegaskan bahwa data statistik sangat penting dalam setiap tahapan pembangunan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. “Pojok Statistik tidak hanya menyediakan akses data yang mudah, tetapi juga layanan untuk memahami data-data tersebut dengan lebih baik bagi civitas akademika,” pungkasnya.












