Runar menekankan pentingnya memperkuat pengelolaan sampah di tingkat desa sebagai bagian integral dari membangun sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
“Diharapkan, melalui kolaborasi ini, pemuda Banyuwangi dapat menjadi garda terdepan dalam mengawal pengelolaan sampah secara mandiri di masa depan,” ungkapnya.
Menanggapi hal ini, Chairman Yayasan Rijig Pradana Wetan, Ciptosari, menjelaskan bahwa fokus timnya adalah memberikan pendampingan untuk mencapai skema “Tangga Layanan Sampah“.
“Tangga Layanan Sampah adalah konsep yang mencakup lima tingkatan kondisi pengelolaan sampah, dari yang paling dasar hingga yang paling canggih,” jelas Ciptosari.
Dia optimis, dengan pendampingan yang tepat, desa-desa seperti Kluncing dan Sidodadi yang masih berada pada tingkat pertama bisa meningkatkan layanan sampah mereka ke tingkat berikutnya.
“Sedangkan desa-desa seperti Tamansari dan Glagah dapat mencapai tingkat pengelolaan sampah yang lebih maju dengan edukasi dan kebijakan yang tepat,” pungkasnya.///////










