Tidak hanya memamerkan Piala dan Plakat Adipura, kirab ini juga dimaksudkan sebagai kampanye lingkungan. Di sepanjang jalan, disampaikan pesan dan lagu-lagu bertema lingkungan dan kampanye hidup sehat.
“Adipura seharusnya bukan hanya menjadi simbol, tetapi menjadi pengingat dan pendorong bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. Terima kasih kepada seluruh masyarakat Banyuwangi yang telah berpartisipasi dalam menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan,” ujar Ipuk.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi, Dwi Handayani, menambahkan bahwa tahun ini Banyuwangi berhasil meraih Piala Adipura dan Plakat Adipura. Plakat Adipura diraih oleh TPS3R Tembokrejo, Muncar. TPS3R ini mampu mengelola sampah sebanyak 12-25 ton/hari, hanya menyisakan residu sebanyak 2 ton/hari untuk dibuang ke TPA.
Dia menjelaskan bahwa pengelolaan sampah di Banyuwangi tidak hanya dilakukan dengan menyediakan juru bersih (pesapon), tetapi juga melibatkan masyarakat dari hulu ke hilir.
“Kita terus mendorong pembangunan TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle), saat ini sudah ada 19 TPS3R. Sambil terus mendidik masyarakat untuk mulai memilah sampah rumah tangga,” kata Handayani.
Pada tahun 2023 lalu, Kabupaten Banyuwangi berhasil mengurangi sampah sebesar 92.260,89 ton/tahun atau sekitar 30,22 persen. (*)











