Festival Sastra telah rutin digelar sejak 2017. Data Dinas Pendidikan menunjukkan peningkatan rata-rata nilai siswa di bidang literasi dari 73,48 menjadi 82,01 pada tahun 2024. Ipuk menekankan bahwa festival ini juga bertujuan untuk memperkuat karakter siswa dan mengasah kepekaan mereka.
Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, menjelaskan bahwa festival ini dirangkai dengan perlombaan untuk merangsang kreativitas pelajar dan guru. “Peserta mengumpulkan karya melalui Google Meet dan YouTube, yang kemudian dikurasi hingga tersisa 40 finalis untuk ditampilkan di babak final,” jelasnya.
Karya-karya yang ditampilkan mencakup Geguritan “Pamulangan”, Puisi Bahasa Indonesia “Aku Ingin Membaca Indonesia”, Puisi Bahasa Using “Merdekane Indonesia”, serta Story Telling tentang Legenda Danau Toba dan Malin Kundang. Untuk cipta cerpen bahasa Using, karya yang ditampilkan antara lain “Lebaran Ring Kemiren”, “Rahasia Bisikan Nyi Semi”, dan “Kejiman”.











