“Lebih dari 90.000 warga desa setempat ikut layanan pengangkutan sampah, lebih dari 14.000 ton sampah berhasil terkumpul dan selanjutnya diolah, juga terjadi perubahan perilaku warga untuk mulai memilah sampah. Banjir di sana juga berkurang, karena sungai bebas dari sampah,” beber Ipuk.
Ipuk menyoroti proyek seperti Project STOP di Muncar, yang berhasil meningkatkan pengelolaan sampah dan mengubah perilaku masyarakat.
Ipuk juga memperkenalkan program CLOCC dan kerjasama dengan NGO Sungai Watch untuk membersihkan sungai. Hasilnya terlihat dari peningkatan capaian pengurangan sampah dan penanganan sampah di Banyuwangi.
“Kita juga bersama NGO Sungai Watch, ada program bersih-bersih sungai untuk mengurangi sampah yang masuk ke laut,” kata Ipuk.
Keseluruhan, kolaborasi ini membawa dampak positif pada upaya mengurangi pencemaran plastik di laut, menjadi contoh nyata bahwa tindakan bersama dapat membuat perubahan yang signifikan. Capaian pengurangan sampah mengalami kenaikan dari 37.500 ton/tahun di 2022 menjadi 41.200 ton/tahun di 2023.
“Capaian penanganan sampah juga meningkat, dari 49.000 ton/tahun di tahun 2022 menjadi 51.300 ton/tahun di 2023,” pungkasnya. (*)










