Banjir Rendam 39 Titik di Kota Malang, BPBD Ungkap Akar Masalah: Saluran Menyempit hingga Bangunan di Atas Sungai

by -24 Views
Wartawan: Achmad Suseno
Editor: Herry W. Sulaksono
Dampak pasca banjir yang melanda kota Malang pada (4/12) kemaren, banyak bangunan porak poranda


Malang, seblang.com – Banjir besar yang merendam 39 titik di Kota Malang kembali memperlihatkan rapuhnya sistem drainase perkotaan. Pasca kejadian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis turun langsung meninjau area terdampak untuk mengungkap penyebab utama luapan air yang memasuki permukiman warga.

Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno, menjelaskan bahwa curah hujan ekstrem menjadi faktor awal meningkatnya debit air secara drastis di berbagai saluran.

“Curah hujan naik 40 persen. Saluran yang sebelumnya tidak bermasalah akhirnya tidak mampu menampung,” ujarnya, Jumat (5/12/2025).

Namun, hasil pemeriksaan lapangan menunjukkan persoalan lain yang lebih serius. Salah satu wilayah yang menjadi sorotan adalah Purwodadi, kawasan yang berulang kali mengalami banjir signifikan.

Tim teknis menemukan adanya bangunan warga yang berdiri tepat di atas jalur sungai dan selokan, sehingga menyempitkan ruang aliran air dan memperbesar tekanan saat debit meningkat.

“Lebih dari 10 tahun bangunan berdiri di situ, menutup selokan di bawahnya. Ruang air makin sempit dan alirannya tersendat,” jelas Prayitno.

Temuan tersebut memperkuat dugaan bahwa selain faktor cuaca, perubahan tata ruang dan pelanggaran pemanfaatan sempadan sungai menjadi pemicu utama banjir berulang di kawasan tersebut.

Sebagai langkah cepat, BPBD Kota Malang mengeluarkan imbauan kepada warga yang tinggal di wilayah rawan banjir agar memahami jalur evakuasi, mengamankan dokumen penting, serta memindahkan kendaraan ke lokasi yang lebih tinggi.

“Rute evakuasi harus dipahami betul. Dokumen, kendaraan, dan barang berharga sebaiknya diamankan untuk mencegah kerugian bila banjir terjadi lagi,” pesannya.

BPBD memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

“Hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa,” tegas Prayitno.

Dengan temuan teknis di lapangan serta ancaman hujan ekstrem yang terus berlanjut, penanganan drainase dan penegakan aturan bangunan di sempadan sungai menjadi pekerjaan rumah besar bagi Pemerintah Kota Malang untuk mencegah peristiwa serupa terulang.

iklan warung gazebo