3 atlet Compound Putra
3 atlet Compound Putri
3 atlet Recurve Putra
3 atlet Recurve Putri
Dari 12 nomor kejuaraan yang diikuti, hanya satu medali yang berhasil diraih, yaitu medali perak dari Ayatullah Al Mahdi, atlet asal Banyuwangi.
Menariknya, Ayatullah tampil menggunakan anak panah bekas dari tahun 2019 yang pernah digunakan dalam ajang di Bojonegoro. Meski demikian, peralatan tersebut masih bisa dimanfaatkan secara optimal.
“Ceritanya pakai anak panah bekas tapi bisa juara. Harga anak panah terbaik saat ini mencapai Rp8–9 juta per lusin. Jadi kami bersyukur alat lama masih bisa mendukung performanya di Popnas,” tambah Totok.
Sebelumnya, Ayatullah Al Mahdi dinyatakan lolos ke babak final setelah menunjukkan performa konsisten sepanjang turnamen. Ia sempat menghadapi keterbatasan dukungan dana dari daerah asalnya.
Totok menuturkan, pemanggilan seleksi tim panahan Jatim dilakukan oleh Dispora Jawa Timur pada 15 September 2025 untuk mengikuti seleksi di Surabaya, 20 September 2025. Namun, minimnya dukungan anggaran dari KONI Banyuwangi membuat keberangkatan ke seleksi tersebut sempat terhambat.
“Kami sempat berupaya mengajukan dukungan ke Dispora Banyuwangi dan diterima oleh Rony Nurdiasyah, staf bidang olahraga. Tapi hasilnya tidak sesuai harapan karena tidak ada bantuan dana untuk pemberangkatan seleksi,” jelas Totok.
Meski menghadapi keterbatasan, semangat dan tekad kuat Ayatullah Al Mahdi akhirnya membuahkan hasil membanggakan, membawa nama Banyuwangi dan Jawa Timur di kancah nasional.//////////
