“Yang terbakar (hanya di) bagian atap itu, terutama juga berdampak di ruangan dapur, musala, termasuk juga kamar induk yang posisi di tengah. Tapi berdampak ke bawah, karena atap dan ada apinya rontok ke bawah,” ungkapnya.
“Untuk dampak kebakaran ini, kurang lebih 25 persen. Dan kerugiannya kurang lebih sekitar Rp 100 juta. Karena memang api di bagian atap itu cukup besar tadi. Juga berdampak ke bawah mengenai beberapa furniture dan lainnya,” tambah Rudi.
Beruntung tidak ada korban terluka maupun jiwa dalam kejadian tersebut.
“Alhamdulillah, dari kejadian ini tidak ada korban, kami masih bisa menyelamatkan barang-barang dan peralatan, juga hewan piaraan kucing saya. Rekan-rekan damkar Alhamdulillah cepat datang dan langsung membantu pemadaman. Juga dibantu warga. Terima Kasih,” tutupnya.
Terpisah, Anggota Damkar dan Penyelamatan Mako A Pemkab Jember Aris Setiawan mengatakan. Pihaknya menerima laporan dari pemilik rumah dan langsung berangkat ke lokasi kebakaran tersebut.
“Tanggal 26 September 2024, telah terjadi kebakaran dirumah Pak Kadisparbud yakni Pak Rudianto. Kami langsung berangkat ke lokasi bersama 6 personel dan satu truk damkar untuk melakukan pemadaman,” ucap Aris.
Upaya pemadaman yang dilanjutkan pendinginan itu, lanjutnya, berlangsung kurang lebih satu jam.
“Sesuai petunjuk Danru kami melakukan pemadaman, untuk kesulitan memadamkan api. Karena titik api di bagian atap. Diduga korsleting listrik,” ungkapnya.
“Dari musibah kejadian ini, beruntung tidak ada korban luka atau korban jiwa. Alhamdulillah pemadaman dan lanjut pendinginan kurang lebih satu jam,” ujarnya.
“Selanjutnya setelah ini kami kembali ke Mako. Korban nihil, dan kerugian ditaksir Rp 100 juta karena dampak kebakaran pungkasnya.////////












