Asosiasi Travel Agent Indonesia Gelar Musyawarah Nasional VI di Labuan Bajo

by -18 Views
Wartawan: Nurhadi
Editor: Herry W. Sulaksono
Plt Direktur BPOLBF Dwi Marhen Yono (batik merah tengah) dalam acara Munas VI Astindo di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat NTT (Istimewa)

Labuan Bajo, Seblang.com – Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) VI pada 27–30 Oktober 2025 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kegiatan ini diikuti lebih dari 1.000 pelaku usaha biro perjalanan wisata (travel agent, tour & travel, serta tour operator) dari 29 provinsi di seluruh Indonesia.

Munas tahun ini mengusung tema “Profesional, Berkualitas, Berkelanjutan” sebagai bentuk komitmen Astindo dalam memperkuat peran agen perjalanan dalam mendorong pertumbuhan pariwisata nasional yang kompetitif dan berkelanjutan.

Kegiatan Munas VI Astindo resmi dibuka di Golo Mori Convention Center (GMCC), Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, pada Selasa (28/10/2025). Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan sektor pariwisata, di antaranya Gubernur NTT, Bupati Manggarai Barat, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Forkopimda Manggarai Barat, Polda NTT, serta jajaran pengurus dan anggota Astindo dari seluruh Indonesia.

Munas VI Astindo tidak hanya menjadi forum konsolidasi organisasi, tetapi juga wadah untuk memperkuat kolaborasi antara pelaku industri perjalanan dengan pemerintah dan lembaga terkait. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem pariwisata yang tangguh, adaptif, serta berorientasi pada kualitas dan keberlanjutan.

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan Munas VI Astindo di Labuan Bajo. “Musyawarah nasional ini sangat penting bagi Astindo untuk memperkuat solidaritas sekaligus menumbuhkan kepemimpinan yang visioner dan adaptif dalam industri pariwisata. Saya berharap Astindo terus memperkuat sinergi dengan pemerintah untuk membangun industri pariwisata yang tangguh, inovatif, dan berdaya saing,” ujarnya dalam rilis, Rabu (29/10/2025).

Sementara itu, Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, mengajak seluruh pihak untuk terus berkolaborasi memajukan pariwisata daerah. “Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Hanya dengan kerja kolaborasi, pariwisata kita bisa maju. Astindo mari kita bersinergi membangun dunia pariwisata yang diminati banyak orang. Tugas kita memastikan peran Astindo agar pengunjung selalu ramai ke Labuan Bajo,” ujarnya.

Ia menambahkan, “Kita bukan penonton sejati, tapi pelaku sejarah untuk hari esok. Jangan pernah bosan menyelenggarakan Munas di Labuan Bajo, karena Labuan Bajo adalah pariwisata masa depan. Mari kita terus memperbaiki rumah pariwisata ini bersama-sama.”

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Astindo, Pauline Suharno, menyampaikan bahwa selama empat tahun terakhir, Astindo terus berupaya memperkuat kapasitas dan jejaring para pelaku travel agent di seluruh Indonesia, terutama di daerah.

“Astindo berusaha mengumpulkan sedikit demi sedikit dana agar bisa membantu teman-teman travel agent dan tour operator di daerah yang fokus pada pasar domestik. Kami dari DPP mensubsidi keikutsertaan mereka di berbagai pameran seperti ASEAN Tourism Forum dan Wonderful Indonesia Tourism Fair, agar mereka tetap dapat mempromosikan destinasi dan usahanya,” ujar Pauline.

Ia menambahkan, pada tahun 2023 Astindo mendapat mandat dari Kemenkomarves RI dan Kemenparekraf untuk menyelenggarakan sejumlah program strategis seperti “Di Indonesia Aja” Travel Fair, yang berfokus pada penjualan paket wisata domestik.

“Sejak 2023 hingga 2025, Astindo juga dipercaya oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta untuk menyelenggarakan Jakarta Travel Fair di berbagai kota. Kami juga rutin mengadakan event B2B seperti Astindo Nusantara Travel Exchange (ANTX) agar anggota dapat berjejaring dan berkolaborasi,” tambahnya.

Sebagai bentuk komitmen terhadap pembangunan pariwisata berkelanjutan, Astindo juga mulai menerapkan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs) dengan mengurangi produksi sampah, menggunakan suvenir bermanfaat, serta menggalakkan Walking Tour guna menekan emisi karbon.

Plt. Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, menyampaikan terima kasih atas pemilihan Labuan Bajo sebagai lokasi Munas VI Astindo. Ia menekankan pentingnya sinergi antara asosiasi perjalanan seperti Astindo dengan pemerintah dalam memperkuat rantai nilai pariwisata, khususnya di kawasan Labuan Bajo Flores sebagai destinasi super prioritas nasional.

“Labuan Bajo tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kekuatan jejaring pelaku industrinya. Saat ini, pergerakan wisatawan ke Labuan Bajo terus menunjukkan tren positif dengan lebih dari 230 ribu kunjungan hingga pertengahan 2025, dan diproyeksikan mencapai 460 ribu di akhir tahun,” ungkap Marhen.

Ia menambahkan bahwa BPOLBF terus mendorong pengembangan produk wisata tematik, peningkatan kapasitas desa wisata, dan integrasi antara industri perjalanan dengan komunitas lokal. “Strategi pengembangan pariwisata Labuan Bajo Flores berfokus pada tiga hal utama: penguatan promosi melalui event-based tourism, peningkatan kualitas destinasi melalui program Gerakan Wisata Bersih, serta penciptaan paket wisata kolaboratif untuk menjaga pergerakan wisatawan di masa low season,” jelasnya.

Menurut Marhen, kehadiran Astindo sebagai asosiasi nasional berperan penting dalam memperluas jaringan pasar dan memperkuat kemitraan lintas sektor. Astindo dapat menjadi jembatan bagi travel agent daerah untuk memperluas akses pasar, termasuk melalui program Komodo Travel Mart, Famtrip, dan kegiatan B2B yang mempertemukan pelaku usaha lokal dengan mitra nasional maupun internasional.

“Kami percaya kolaborasi berkelanjutan adalah kunci agar Labuan Bajo tidak hanya menjadi destinasi unggulan, tetapi juga pusat pertumbuhan pariwisata di Kawasan Timur Indonesia,” pungkasnya.//////////////

iklan warung gazebo