Pasalnya, hal tersebut bagian stretagi caleg untuk memperkenalkan dirinya.
“Di PKN memang ada kultur baru, semua calegnya adalah pejuang rakyat untuk selamanya. Sehingga untuk mempermudah apa yang kami harapkan kepada caleg kami saat terpilih nantinnya. Harapannya caleg yang terpilih adalah penduduk lokal, sehingga bisa memahami, apa yang dirasakan oleh masyarakat dan apa yang dibutuhkan,” jelas Novi.
“Kebetulan karena Mas Arif ini penduduk setempat, warga juga antusias mendukung. Belum pernah ada warga setempat yang terpilih. Sehingga, banyak beberapa warga yang memberikan support. Pastinya memang masyarakat setempat, amat sangat besar harapannya kepada Mas Arif,” sambungnya.
Sementara itu, Staff Teknis Bawaslu Kabupaten Jember Muhammad Lutfi Habibi mengaku pihaknya telah menerima laporan dari PKN tersebut.
“Hari ini kita menerima laporan dari PKN, bahwa ada perusakan APK salah satu Celegnya.
“Sementara ini kita terima, laporan ini sebagai informasi awal. Karena identitas terlapor belum jelas. Tapi ciri-cirinya sudah kita terima, berdasarkan keterangan pelapor,” ucap pria yang akrab disapa Lutfi.
Pihaknya akan menindaklanjuti dan melaporankan kejadian tersebut kepada pimpinannya.
“Jadi selanjutnya kita akan sampaikan ke pimpinan, juga ke Pokja kampanye. Supaya dikaji lebih dalam lagi. Karena kita tidak bisa banyak menyampaikan, dan bukan kewenangan kita. Nanti ada pimpinan yang bisa menyampaikan,” ujarnya.
Ditanya, apakah perusakan baliho juga merupakan salah satu pelanggaran?
“Pastinya masuk pelanggaran perusakan, kalau terkait itu masih kita dalami. Karena kita juga belum tahu tujuan perusakan itu apa, jadi pasti kita kaji lebih dalam lagi,” jelasnya.
Terkait kedatangan PKN ke Kantor Bawaslu itu, mereka menunjukkan beberapa bukti.
“Tadi yang ditunjukkan kepada kami ada foto, video setelah Alat Peraga Kampanyenya dirusak,” ungkapnya.
“Sementara ini yang saya tahu ada beberapa laporan APK yang dirusak. Kemarin dari Partai Nasdem, sekarang PKN,” imbuhnya.///////











