Banyuwangi, seblang.com – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali terjadi di beberapa wilayah di Indonesia termasuk Kabupaten Banyuwangi dalam beberapa waktu terakhir.. Bahkan tidak sedikit peternak mengalami kerugian yang cukup besar karena sapinya mati.
Menurut Ketua Komunitas Peternak Sapi Banyuwangi Suhariyanto, dalam upaya mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah Banyuwangi bersama para anggota pihaknya melakukan beberapa langkah.
Pertama untuk sementara waktu tidak melakukan pembelian sapi baik anakan, calon induk maupun sapi pejantan apalagi yang berasal dari luar wilayah Banyuwangi.
Kedua melaksanakan sterilisasi kandang dengan melakukan pembersihan secara kontinyu, melakukan penyemprotan disinfektan, membatasi sapi dan orang dari luar masuk ke area kandang.
Ketiga melakukan program vaksinasi terhadap sapi piaraan secara mandiri dengan mendatangi dokter hewan dengan mengeluarkan biaya sekitar Rp.100 ribu. Sebagian peternak sapi Banyuwangi beberapa waktu lalu ada mendapatkan bantuan vaksin dari Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) dan sudah disuntikan kepada sapi piaraan para anggota.











