Satar menambahkan dari 4 desa yang tidak terjangkau itu, warga masyarakatnya sangat sangat berharap desanya bisa dikunjungi dengan harapan bisa menyampaikan aspirasi pada pemimpinnya.
“Padahal mereka (desa yang tidak dikunjungi Bupati Malang) sangat mengharapkan bisa ketemu Pak Bupati atau pemimpinnya untuk menyampaikan keluh kesah di wilayahnya. Masyarakat merasakan seakan akan mengapa desanya tidak dikunjungi,” ungkapnya.
Pihaknya berharap dari SamDes yang sudah terlaksana tersebut harus ada evaluasi lebih ditekankan pada wilayah wilayah yang belum dikunjungi bisa dilaksanakan setelah tuntas pelaksanaan SamDes di 33 wilayah atau kecamatan.
“Kalau menurut saya, perjalanan program SamDes yang sudah kita evaluasi sehingga nanti mana desa desa yang belum terjangkau itu di sisa waktu setelah tuntas di 33 kecamatan nanti dilakukan sambaing kembali terutama daerah daerah yang benar-benar butuh perhatian khusus, seperti masyarakatnya secara ekonomi masih pra sejahtera atau kemungkinan ada beberapa Masyarakat memiliki kekurangan secara fisik itu menjadi penting sehingga mereka merasa diperhatikan,” tandasnya.
Di berbagai kesempatan Bupati Malang menyampaikan bahwa pelaksanaan SamDes ini akan dijadikan bahan evaluasi untuk dilaksanakan di tahun 2026 mendatang, Satar menjawab, “Otomatis, jadi semua program program tahun 2025 sudah terkunci di Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), dan nanti ada temuan baru yang sekiranya butuh penanganan prioritas nanti kita akan dimasukkan dalam Perubahan Anggaran Kegiatan (PAK),” pungkas Abdulloh Satar.//////












