Jember, seblang.com – Setelah sehari sebelumnya puluhan massa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jember menggelar aksi unras untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang syarat partai mengusung calon di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Kamis (22/8/2024) ratusan massa dari aliansi ormawa se Jember melakukan aksi serupa Jumat (23/8/2024).
Massa yang hadir dalam jumlah massa selain GMNI juga IMM, HMI, PMII dan juga dari BEM Universitas se Kabupaten Jember.
Terkait aksi unras hari Jumat diawali dengan berkumpul di double Way Unej. Ratusan massa aksi sekitar pukul 15.00 WIB melakukan aksi longmarch menuju bundaran DPRD Jember.
Dalam aksi unras kali ini, juga dengan mengangkat isu yang sama untuk menjaga nilai-nilai Demokrasi. Ratusan mahasiswa itu lebih mendesak DPRD Jember sebagai wakil rakyat untuk berada dalam satu barisan yang sama yakni untuk mengawal putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 dan Putusan MK Nomor 70/PUU-XXII/2024. Juga menolak upaya DPR RI untuk melakukan revisi Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.
“Aksi ini dari teman-teman aliansi Mahasiswa se Jember, yang aksinya juga sudah dilakukan sejak kemarin. Juga dari teman-teman BEM. Dari hasil komunikasi kemarin, kita memutuskan bahwa aliansi ini dirubah bukan lagi menjadi Aliansi Jember Menggugat. Tapi menjadi koalisi Indonesia Menggugat Plus Jember,” kata Korlap Aksi Ahmad Deni Rofiqi saat dikonfirmasi di sela aksi.
Kata Deni, aksi unras yang dilakukan dimaksudkan sebagai sebuah upaya sederhana untuk mengingatkan publik tentang kondisi demokrasi saat ini, yang nilai-nilainya dihancurkan.
“Kita ingin mengingatkan publik bahwa ada sesuatu dan yang paling penting adalah satu. Bagaimana kita mengawal Putusan MK Nomor 60 dan 70, kedua mendesak DPR RI dalam posisi Legal Standing putusan MK Nomor 60 dan 70 itu,” tegasnya.
“Kemudian kami juga menyampaikan desakan untuk KPU RI, agar segera menerbitkan PKPU dan yang lebih penting kita berupaya supaya represifitas dari aparat keamanan untuk dikurangi, atau kalau perlu tidak usah. Karena saat ini, kita tidak sedang berhadapan dengan aparat. Banyak kawan-kawan kita, juga di daerah dan Jakarta yang diamankan,” sambungnya.
Kata Deni, dari perjuangan untuk menjaga nilai-nilai demokrasi ini. Ia berharap, dapat berlangsung aman dan menyadarkan publik tentang kondisi riil demokrasi saat ini.
“Kita menginginkan adanya kesepakatan, dari demonstrasi ini aman bagi siapapun, dan poin pentingnya adalah public awareness (menggugah kesadaran publik),” ujarnya.
Ratusan mahasiswa saat ini, lebih lanjut kata Deni, secara tegas juga mendesak DPRD Jember untuk turut mendukung upaya menegakkan nilai-nilai demokrasi.
“Tujuan capaian kami, anggota DPRD Kabupaten Jember untuk hadir di tengah-tengah kita. Kami ingin menagih komitmennya, atas apa yang tujuan kami inginkan. Juga menandatangani pakta integritas yang sudah kita buat,” kata Deni.











