Blitar, seblang.com – Ratusan petani dan nelayan dari Kabupaten Blitar menggelar aksi damai di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar pada Selasa (20/11/2024). Aksi ini dipimpin oleh M. Trianto selaku koordinator, yang bersama peserta lainnya menyuarakan berbagai keresahan terkait penegakan hukum dan kondisi demokrasi di daerah tersebut.
Dalam orasinya, Trianto menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk panggilan nurani masyarakat yang merasa dipinggirkan oleh penyalahgunaan kekuasaan dan manipulasi hukum. Menurutnya, aksi ini bukan sekadar protes melainkan seruan untuk memperjuangkan demokrasi yang adil dan berpihak pada masyarakat luas.
“Ini bukan sekadar protes, tetapi seruan untuk mempertahankan demokrasi yang berkeadilan. Kami tidak ingin keadilan hanya menjadi milik segelintir orang,” tegas Trianto.
Salah satu isu yang menjadi perhatian dalam aksi tersebut adalah dugaan pemalsuan dokumen yang mencatut nama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2018. Dugaan pemalsuan ini menyeret nama mantan Bupati Blitar periode 2015–2020 serta mencoreng reputasi Mohammad Trijanto, seorang aktivis anti-korupsi dan mantan calon anggota DPD RI Jawa Timur.
Trianto menyebut, alih-alih didukung dalam perjuangannya melawan korupsi, Trijanto malah dituduh mencemarkan nama baik oleh pihak-pihak tertentu. Hingga kini, pelaku pemalsuan dokumen tersebut belum terungkap, menimbulkan dugaan adanya konspirasi di balik lambannya penanganan kasus ini.












