“Nah ini nantinya akan kami diskusikan dengan teman-teman pimpinan SMK di Banyuwangi, termasuk di dalamnya ada tawaran beasiswa dari pemerintahan Tianjin China dan Pemerintah India. Selanjutnya kita lihat respon masing-masing sekolah untuk langkah progres kedepannya,” imbuhnya.
Untuk SMA, kata Ahmad Jaenuri, akan lebih dikuatkan dalam membranding sekolah. “Kita kan ada SMA Taruna, nah apakah kemudian sekolah-sekolah yang belum ada kurikulum ketarunaan itu apakah juga tertarik menerapkan kurikulum ketarunaan,” ujarnya.
Penguatan branding ini lantaran SMA adalah sekolah menengah yang berorientasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Beda halnya dengan SMK yang fokus dengan BMW (bekerja, melanjutkan dan wirausaha).
“Ini yang akan menjadi fokus kita kedepannya,” tutup mantan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Kabupaten Bondowoso ini.
