Ditambahkan Ipuk, selama ini hubungan Jepang dan Banyuwangi sendiri sudah terjalin dengan baik. Salah satunya Jepang telah membantu pembangunan fasilitas kesehatan Rumah Bersalin di salah satu desa di Kecamatan Pesanggaran.
Bahkan, sudah lebih dari dua tahun ini Kementerian Agraria, Infrastruktur, Pariwisata, dan Transportasi (MLIT) Jepang mendukung pengembangan program Smart Kampung Banyuwangi.
“Secara hubungan ekonomi Banyuwang juga menjadi salah satu daerah pengekspor Unagi terbesar ke Jepang. Kami berharap ke depannya akan ada sektor-sektor lainnya yang ada di Banyuwangi yang bisa melakukan ekspor ke Jepang,” harap Bupati Ipuk.
Saat di Banyuwangi, Dubes Kanasugi memuji kebersihan dan kualitas udara yang dirasakannya di Banyuwangi. “Saya merasakan betapa enaknya udara disini dan langitnya juga biru. Saya senang sekali kunjungan ke Banyuwangi. Saya berharap bisa berkunjung kembali ke sini. Terima kasih atas sambutan yang hangat dari Banyuwangi,” kata Kanasugi.
Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi menambahkan Banyuwangi memiliki banyak potensi yang bisa dikerjasamakan dengan Jepang. Misalnya di sektor pangan, karena Jepang memenuhi kebutuhan pangannya sebesar 63 persen dari impor.
“Potensi untuk ekspor produk pertanian ke Jepang sangat besar sekali, selain Unagi. Banyuwangi bisa bekerjasama dengan koperasi pertanian Jepang. Kami siap memfasilitasi karena sudah ada kerangka perjanjiannya dan sudah dioperasikan selama ini,” imbuh Dubes Heri. (*)










