“Alhamdulillah, angka stunting di desa kami turun. Insya Allah sudah berkembang ke arah yang baik,” katanya.
Meski begitu, ia tidak menampik masih ada tantangan yang perlu diselesaikan. Salah satunya berkaitan dengan pola makan anak yang memengaruhi asupan gizi.
“Masalah stunting seringkali karena nafsu makan anak yang kurang. Jadi kalau nafsu makannya membaik, insya Allah stunting juga bisa selesai,” jelasnya.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) terus dilakukan melalui Posyandu. Anak-anak yang telah menjalani intervensi gizi tetap dipantau secara berkala.
“Untuk PMO, kami melakukannya lewat Posyandu. Anak-anak yang mendapat makanan tambahan dipantau terus, termasuk yang sudah selesai masa intervensinya,” tambahnya.
Mayar berharap ke depan tidak ada lagi anak di desanya yang mengalami stunting. Ia juga mengapresiasi kerja keras para kader yang telah aktif turun ke masyarakat.
“Saya bersyukur atas kerja keras para kader. Tahun depan mudah-mudahan sudah nihil, tidak ada anak stunting lagi,” ucapnya. (adip)











