Untuk memperkuat proses identifikasi, TNI AL juga mengerahkan KRI Spica dari Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) yang tiba di lokasi sejak pukul 14.00 WIB. Kapal tersebut langsung melakukan pemetaan lanjutan guna memastikan posisi dan bentuk objek secara lebih detail. “Harapannya besok pagi hasilnya bisa memperjelas posisi kapal yang ada di objek bawah air,” ujar Laksma Endra.
Sementara itu, Senior Manajer Pemeliharaan Transmisi PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa dan Bagian Timur dan Bali, Inda Puspanugraha, menyatakan bahwa meskipun objek berada dekat dengan kabel bawah laut, pasokan listrik ke Bali masih dalam kondisi normal.
“Kami terus menjalin koordinasi dengan semua pihak terkait. Setiap kegiatan, khususnya yang berada di dekat kabel listrik bawah laut 150 kV, harus tetap berkoordinasi dengan kami. Hal ini penting karena ada dua hal utama yang perlu kami jaga. Pertama, faktor keselamatan. Kami ingin memastikan bahwa proses evakuasi yang dilakukan oleh rekan-rekan Basarnas berlangsung aman. Kedua, kami harus memastikan tidak ada aktivitas yang bisa merusak infrastruktur kami, terutama kabel dan peralatan listrik. Dengan begitu, kami bisa menjamin pasokan listrik ke Pulau Bali tetap aman dan tidak terganggu.,” ujarnya.//////