“Air tersebut sudah siap untuk dikonsumsi dan digunakan dalam kebutuhan sehari-hari,” imbuhnya.
Suhairi, salah satu warga dan Wakil Ketua HIPPAM Desa Bangsring, mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan air bersih yang diberikan.
Menurut Suhairi, musim kemarau tahun ini sangat berdampak pada ketersediaan air bersih. Di tempat tinggalnya telah memiliki dua tandon yang terisi dari mata air Perkebunan Selogiri, namun debit air tidak mencukupi untuk kebutuhan warga, sehingga mereka terpaksa dua hari sekali membeli air untuk mengisi tendon.
“Banyak sumur dan mata air kering. Warga harus mengeluarkan biaya tambahan sekitar Rp500.000 hingga Rp1.000.000 untuk membeli air. Maka dengan bantuan ini sangat berarti bagi kami,” ungkapnya.
Suhairi berharap ada pihak yang dapat membantu pembuatan sumur bor, mengingat HIPPAM sudah memiliki lahan yang cukup. Dengan demikian, masalah air di wilayah tersebut dapat teratasi./////











