Salah satu keluarga korban, Rohani (51), warga Lumajang, mengaku masih berharap ada keajaiban. “Kami masih menunggu kabar anak saya. Meski secara logika sulit, tapi doa kami tidak boleh putus,” ujarnya dengan suara parau.
Menurut keterangan dari pihak keluarga, kegiatan doa ini merupakan bentuk solidaritas antar keluarga korban yang kini sama-sama masih berjuang dalam penantian panjang. Selain itu, mereka juga berharap kehadiran mereka di pelabuhan dapat menjadi penyemangat bagi tim SAR yang masih terus melakukan pencarian.
Hingga hari ini, proses evakuasi dan pencarian oleh tim gabungan masih berlangsung, memasuki hari ketujuh pascakecelakaan laut yang menimpa kapal penyeberangan tersebut di perairan Selat Bali./////












