Jambore III FPRB Jawa Timur 2025 Resmi Ditutup, Peserta Kantongi Ilmu Pengurangan Risiko Bencana

by -46 Views
Wartawan: Nurhadi
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com – Jambore III Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jawa Timur (Jatim) 2025 yang berlangsung pada 12–14 September di Pantai Grand Watudodol (GWD), Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, resmi ditutup. Selama tiga hari, ratusan peserta mengikuti rangkaian kegiatan berupa paparan, diskusi, hingga simulasi lapangan dengan materi berbobot dari pagi hingga malam hari.

Para narasumber yang hadir merupakan tokoh berkompeten dari berbagai instansi, antara lain BNPB, Kemendes, Kemendagri, Kemenkeu, Kemen PPN/Bappenas, Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI), BPBD Jatim, FPRB Jatim, hingga mitra organisasi masyarakat sipil (CSO) yang berfokus pada peningkatan kapasitas komunitas.

Salah satu topik utama yang dibahas adalah Peran Forum dalam Kolaborasi Pentahelix (akademisi, dunia usaha, masyarakat, pemerintah, dan media) untuk memperkuat ketangguhan menghadapi bencana. Direktur Kesiapsiagaan BNPB juga mensosialisasikan rancangan peraturan BNPB tentang Forum PRB sekaligus memperkenalkan uji katalog digital kesiapsiagaan.

Selain itu, FPRB Jatim memandu sesi praktik baik pengurangan risiko bencana berbasis komunitas (PRBBK), termasuk pengalaman Kampung Bungin, serta refleksi bersama MPBI mengenai capaian Peta Jalan PRBBK 2045.

Menariknya, Jambore kali ini juga menghadirkan sesi tematik paralel. Beberapa isu strategis yang diangkat antara lain inklusi dan pelibatan bermakna dalam Forum PRB, penyusunan renstra dengan integrasi PRB-API, penggunaan Indeks Desa dan penilaian ketangguhan di 75 ribu desa, hingga peran forum dalam implementasi Pooling Fund Bencana.

Pada malam kedua, kegiatan ditutup dengan penyusunan rencana tindak lanjut sekaligus perencanaan Jambore IV FPRB Jatim yang akan digelar pada 2027. Sementara di hari terakhir, agenda berfokus pada strategi kolaborasi dan koordinasi antar forum, lokakarya mekanisme komunikasi, water rescue dan simulasi, serta dialog terbuka menuju Festival Forum PRB 2026.

Sebelum resmi ditutup, panitia membacakan rekomendasi dan komitmen bersama. Acara ditutup dengan aksi sosial berupa pembagian paket sembako kepada masyarakat sekitar Grand Watudodol.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, mengapresiasi penyelenggaraan jambore ini. “Forum ini menjadi wadah berkumpulnya relawan pengurangan risiko bencana se-Jawa Timur, bahkan nasional. Diharapkan bisa menjadi ruang belajar manajemen penanggulangan bencana secara komprehensif,” ujarnya.

Ketua FPRB Kabupaten Banyuwangi, Mahbub Junaidi, juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta atas partisipasi dan semangatnya. “Jambore ini bukan hanya ajang pertemuan, tetapi juga penguatan kapasitas bersama demi membangun masyarakat yang lebih tangguh bencana,” tegasnya.///////

iklan warung gazebo