DPRD Jatim Ingatkan Risiko Hidrometeorologi, Libur Panjang Bertepatan Musim Hujan

by -8 Views
Wartawan: Adi Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono
Harisandi Savari Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur.


Surabaya, seblang.com – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Harisandi Savari, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.

Harisandi menilai momentum libur panjang yang bersamaan dengan puncak musim hujan berpotensi menimbulkan berbagai risiko, terutama cuaca ekstrem.


“Waspada cuaca ekstrem dan dampak hidrometeorologi saat merayakan Nataru,” ujar legislator PKS, Rabu (10/12/2025).

Menurutnya, cuaca ekstrem dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, tanah longsor, hingga puting beliung. Karena itu, ia mendorong Pemprov Jatim menyiapkan strategi mudik yang lebih rinci dan adaptif terhadap kondisi cuaca.

“Cuaca ekstrem menjadi tantangan tersendiri. Pemerintah harus punya strategi mudik yang matang, termasuk antisipasi bencana,” tegasnya.

Selain cuaca, potensi kemacetan juga mendapat perhatian. Libur sekolah, meningkatnya mobilitas masyarakat, serta padatnya destinasi wisata diprediksi akan menambah beban lalu lintas.

“Harus ada rekayasa lalu lintas, mulai one way, contra flow, hingga ganjil-genap jika diperlukan,” tambahnya.

Harisandi turut menyoroti perkembangan infrastruktur tol yang kini tersambung hingga Banyuwangi. Ruas Probolinggo–SitubondoBanyuwangi (Prosiwangi), sebagai kepingan terakhir Tol Trans Jawa, telah beroperasi secara fungsional dan perlu dipertimbangkan dalam penyusunan strategi mudik Nataru tahun ini.

Sementara itu, BMKG Juanda Surabaya mengingatkan masyarakat Jatim agar meningkatkan kewaspadaan karena wilayah ini akan memasuki puncak musim hujan pada Januari–Februari 2026. Pada periode tersebut, intensitas hujan diperkirakan meningkat, disertai angin kencang dan potensi bencana hidrometeorologi.

Dengan berbagai faktor risiko tersebut, Harisandi meminta masyarakat tetap berhati-hati selama perjalanan serta mendorong pemerintah memperkuat koordinasi lintas sektor.

“Keselamatan masyarakat menjadi prioritas. Kita harus siap menghadapi cuaca ekstrem dan lonjakan mobilitas secara bersamaan,” pungkasnya. (*/ady)

iklan warung gazebo