Banyuwangi, seblang.com– Debat pamungkas Pilkada Banyuwangi 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis (21/11/2024) di JTV Surabaya menjadi panggung terakhir bagi dua pasangan calon untuk memaparkan visi pembangunan menjelang pencoblosan pada 27 November 2024.
Komisioner Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Banyuwangi, Enot Sugiharto menjelaskan bahwa debat kali ini mengangkat tema menyerasikan pelaksanaan pembangunan antara tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional, sekaligus memperkuat wawasan kebangsaan dan keutuhan NKRI.
“Materi debat telah disusun oleh panelis untuk menguji sejauh mana visi dan misi para pasangan calon dalam membangun Banyuwangi selaras hingga tingkat nasional serta memperkokoh nilai kebangsaan,” katanya.
Sejumlah akademisi dan praktisi terkemuka, termasuk Prof. HM Noor Hasirudin dari UIN KH Achmad Siddiq Jember, Prof. Bayu Dwi Anggono dari Universitas Jember, dan para ahli lainnya, terlibat dalam penyusunan materi debat untuk menghasilkan pertanyaan yang komprehensif dan kritis.
Pasangan Nomor Urut 2, Gus Ali Makki Zaini – Ali Ruchi, membuka debat dengan memaparkan strategi sinkronisasi pembangunan. “Kami akan membuka akses partisipasi masyarakat dalam mengontrol pembangunan,” ungkap Makki. Mereka berkomitmen menyelaraskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi dengan dokumen perencanaan di level provinsi dan nasional.
Program unggulan mereka fokus pada pengembangan sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Strategi melibatkan perguruan tinggi dan komunitas lokal diharapkan dapat mengoptimalkan potensi daerah dan mendukung program ketahanan pangan nasional.
Pasangan petahana Nomor Urut 1, Ipuk Fiestiandani-Mujiono, tampil dengan kebanggaan akan capaian sebelumnya. “Banyuwangi dengan segala kekurangan dan kelebihannya terus berkembang. Berkat kebersamaan warga dan pertolongan Allah SWT, kita bisa terus menghadirkan lompatan-lompatan baru,” ujar Ipuk.
Mereka memaparkan sejumlah keberhasilan, termasuk pemberdayaan UMKM. Dari lebih dari 200 ribu UMKM di Banyuwangi, 15 ribu di antaranya telah mendapatkan bantuan alat usaha, serta ribuan lainnya mendapatkan pelatihan dan pendampingan.
Ipuk juga menyoroti komitmen untuk mendukung program nasional Presiden Prabowo Subianto. “Kebijakan ini sangat membantu daerah seperti Banyuwangi dalam mengatasi tantangan di sektor pertanian dan ekonomi rakyat. Kami sangat antusias menyambutnya,” jelasnya.
Program nasional yang dimaksud mencakup penyediaan makanan bergizi gratis untuk pelajar dan santri, penghapusan kredit macet bagi UMKM, petani, dan nelayan, serta solusi pemerataan pupuk melalui integrasi BUMN Pupuk ke Kementerian Pertanian.
Mujiono menambahkan pesan persatuan. “Kita sudah melewati tantangan besar, termasuk badai pandemi. Dalam 3,5 tahun terakhir, kita berhasil membawa Banyuwangi bangkit. Ke depan, kebersamaan dan saling percaya akan menjadi kunci utama. Jangan biarkan Pilkada memecah kita,” tegasnya.
Ketua KPU Banyuwangi, Dian Purnawan, menekankan pentingnya menjaga kondusivitas. Terlebih pada masa tenang nanti, kedua paslon diminta untuk tidak melakukan kampanye terselubung.
Dian juga meminta para calon dan pendukungnya untuk mengendalikan situasi, terutama dalam penggunaan media sosial. “Kami berharap semua pasangan calon dan pendukungnya mematuhi aturan yang berlaku agar situasi tetap aman dan damai menjelang hari pencoblosan,” ujarnya.
Dengan debat pamungkas ini, publik Banyuwangi diharapkan mendapatkan gambaran komprehensif tentang visi, misi, dan komitmen kedua pasangan calon. Debat ini menjadi momen krusial sebelum memasuki masa tenang pada 24 November 2024 dan menjelang pencoblosan pada 27 November 2024.