Lima Pelajar Banyuwangi Sabet Medali Emas Hingga Perunggu di Olimpiade Matematika dan Sains Tingkat Asia

by -11 Views
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Andrew Carnegei Tan, siswa SMPK Santo Yusuf Banyuwangi, berhasil meraih medali emas kategori matematika tingkat SMP dalam ajang Asian Science & Mathematics Olympiad For Primary & Secondary Schools (ASMOPSS) ke-14 yang digelar di Banyuwangi, 11-16 November 2024. Tan dikenal pandai matematika dan telah mempelajarinya sejak usia anak-anak.

Empat pelajar Banyuwangi lainnya turut menorehkan prestasi dalam kompetisi bergengsi ini. Yusril Ihsan meraih medali perak kategori matematika SMP, sementara Moses Markhesywan dan Nabila Zara masing-masing memperoleh perunggu di kategori yang sama. Di tingkat SD, Felicia Dahayu yang sebelumnya meraih emas dalam lomba coding internasional di Korea Selatan dua pekan lalu, berhasil menyabet medali perunggu untuk matematika.

iklan aston

“Selamat kepada seluruh pelajar yang telah bertanding membawa nama baik Indonesia, khususnya pelajar Banyuwangi. Ini adalah pengalaman yang bagus untuk kalian semua, bagaimana bisa berkompetisi di level Asia. Semoga ke depan lebih baik prestasinya. Dan ajang ini akan menjadi inspirasi bagi seluruh pelajar Banyuwangi,” kata Sugirah saat penutupan ASMOPSS ke-14 di Banyuwangi, Jumat malam (15/11/2024).

Acara penutupan tersebut dihadiri Founder ASMOPSS Prof Yohanes Surya, seorang fisikawan Indonesia dan pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI), serta Presiden ASMOPSS Munasprianto Ramli.

Dari 12 pelajar Banyuwangi yang mewakili tim nasional Indonesia dalam ASMOPSS tahun ini, lima di antaranya berhasil meraih medali. “Kita patut bangga pelajar Banyuwangi makin banyak yang berprestasi di ajang internasional. Ke depan, kita akan terus menggelar berbagai program untuk mendongkrak kualitas SDM sehingga kita bisa mencetak lebih banyak lagi pelajar-pelajar berkualitas dari Banyuwangi,” ujar Sugirah.

Olimpiade yang dipusatkan di Hotel El-Royale Banyuwangi selama enam hari ini diikuti 136 peserta dari 10 negara Asia, termasuk Indonesia, Tajikistan, Pakistan, Filipina, Thailand, dan Filipina.

Sebagai tuan rumah, Banyuwangi berhasil meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta. Leiff Guntinas dari Filipina mengaku mendapatkan banyak pengalaman baru selama berkompetisi di Banyuwangi.

“Bisa menjalin jejaring dengan pelajar dari berbagai negara. Saya juga sangat menyukai destinasi di Banyuwangi, terutama Gunung Ijen dan pantainya. Indah sekali,” kata Leiff.

Leiff mengungkapkan telah mengunjungi Gunung Ijen sebelum kompetisi dimulai. “Menakjubkan. Memang belum bisa melihat blue flame yang fenomenal. Namun saya sangat puas karena bisa melihat dengan jelas kawah Ijen yang warnanya sangat cantik, hijau kebiruan,” ujarnya. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.