Situbondo, seblang.com – Keluhan datang dari para pedagang pujasera Alun-alun Situbondo. Mereka mengeluhkan penurunan omset yang drastis akibat penutupan mendadak pintu pengunjung sebelah timur tanpa penjelasan yang memadai. Apalagi pajak lapak pedagang sudah naik tiga kali lipat dari biasanya, belum lagi iuran harian untuk bayar listrik, air, maupun kebersihan.
Dian, salah seorang pedagang es oyen, mengaku sangat terdampak. “Sejak pintu ditutup, pembeli jadi sepi. Kami bingung kenapa tiba-tiba ditutup,” keluhnya.
Menurut Dian, informasi yang ia dapatkan dari ketua paguyuban, penutupan ini atas perintah Dinas lingkungan Hidup (DLH). Namun, alasan dibalik penutupan tersebut menurutnya tidak masuk akal, karena sebelumnya pintu tersebut biasa terbuka.
Tidak hanya para pedagang yang mengeluh salah satu warga setempat Saugi juga mengatakan jika pintu ditutup kita harus muter.
“Jika mau pergi ke Masjid Jami’ ia harus muter, seperti barusan saya pergi ke Jumat an, bukan hanya persoalan pedagang saja warga jika mau ke masjid juga harus muter. Kalau pintu itu dibuka kan bisa lurus langsung menuju mesjid,” ucapnya, Jumat, (15/11/2024).
Dan dirinya berharap pintu itu dibuka kembali seperti sediakala.
Yuli, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengatakan jika pintu tersebut sementara ditutup karena bukan lahan parkir.
“Sementara ditutup mas, karena sebelah timur bukan untuk parkir. Parkir di barat yang sudah disediakan,” pungkasnya.