Blitar, seblang.com – Pjs. Bupati Blitar, Jumadi, mendampingi Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDTT) RI, Yandri Susanto, dalam pelepasan ekspor Kendang Djembe Desa Sejahtera Astra (DSA) tahun 2024 yang diselenggarakan di halaman Gedung Serbaguna Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Selasa (05/11/2024). Program ini merupakan bagian dari upaya untuk mendukung produk unggulan lokal agar dapat menembus pasar internasional, dalam hal ini ke China.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Anggota DPR RI dari Fraksi PAN, jajaran pejabat Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Timur, Chief of Corporate Affairs Astra beserta tim, serta beberapa staf ahli dari Kementerian Desa. Acara ini juga dihadiri oleh anggota Forkopimda, kepala OPD terkait, Forkopimcam, serta kepala desa se-Kecamatan Nglegok dan Wlingi. Selain itu, para pegawai Bumdes Karya Mandiri Ngoran dan kepala Bumdesma dari wilayah lain turut hadir untuk mendukung para pengrajin Kendang Djembe.
Pjs. Jumadi menyambut baik kehadiran Menteri Desa Yandri Susanto, Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, dan perwakilan PT Astra Internasional Tbk. Jumadi menyampaikan bahwa ekspor Kendang Djembe ini adalah buah dari kerja keras dan kolaborasi lintas sektor, khususnya melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA) yang digagas PT Astra Internasional.
“Ini adalah hari bersejarah bagi para pengrajin Kendang Djembe di Blitar yang selama ini berangan-angan untuk memasarkan produknya ke luar negeri. Hari ini, mimpi tersebut terwujud berkat dukungan dari Astra,” ujar Jumadi.
Ia juga mengapresiasi PT Astra Internasional Tbk atas keseriusannya dalam mengembangkan ekonomi desa melalui peningkatan produktivitas produk unggulan lokal. Jumadi menambahkan bahwa dukungan yang diberikan Astra dapat mendorong kesejahteraan masyarakat dan membuka lapangan kerja, serta meningkatkan devisa dari sektor kerajinan tradisional. Selain itu, dirinya berharap produk unggulan lain dari Blitar, seperti hasil pertanian dan perikanan, dapat mengikuti jejak Kendang Djembe untuk bisa diekspor ke pasar global.
Pada kesempatan tersebut, Jumadi juga melihat potensi kerajinan Kendang Djembe yang tersebar di Kecamatan Nglegok, Kanigoro, Gandusari, Srengat, dan Wlingi, di mana pemerintah Kabupaten Blitar memberikan dukungan berupa pelatihan, kemudahan perizinan, serta perluasan akses pasar.
“Kami terus mendorong para pengrajin untuk berinovasi agar mampu bersaing di pasar internasional,” ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Desa PDTT, Yandri Susanto dalam sambutannya mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian Desa Ngoran yang berhasil mengekspor kendang Djembe ke China. Menurutnya, pencapaian ini adalah hasil dari sinergi antara pemerintah desa dan pihak swasta. Ia juga berharap agar kualitas produk tetap terjaga dan para pengrajin dapat semakin mengembangkan kreasinya.
“Kami mengapresiasi pendampingan yang diberikan kepada Desa Ngoran ini. Semoga dengan keterampilan yang dimiliki, masyarakat desa dapat semakin sejahtera,” ujar Yandri.
Menteri Yandri menyebut bahwa nilai ekspor Kendang Djembe yang mencapai 10 miliar rupiah per bulan merupakan pencapaian yang luar biasa bagi ekonomi desa dan menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain.
Selain kerajinan, Jumadi juga memaparkan potensi besar Kabupaten Blitar di sektor pertanian dan perikanan. Dengan lahan pertanian seluas 117 ribu hektare, produksi padi Blitar mencapai 375 ribu ton per tahun. Sektor peternakan juga sangat kuat, di mana Kabupaten Blitar berkontribusi sekitar 30% dari kebutuhan telur nasional dengan populasi ayam petelur mencapai hampir 16 juta ekor.
Kabupaten Blitar juga memiliki potensi besar di sektor perikanan, terutama dalam budidaya ikan koi di Kecamatan Nglegok yang telah diakui sebagai salah satu sentra koi berkualitas di Indonesia. Jumadi berharap dengan keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), kerja sama dengan pihak swasta dapat semakin ditingkatkan untuk mengoptimalkan pengelolaan potensi sumber daya yang ada. (adv/kmf)