Malang, seblang.com – Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur hadir dan memberikan serta memaparkan strategi dan gagasan tentang peningkatan pertanian pada sosialisasi nasional dengan tema Inovasi dan Resolusi Pertanian dalam Perspektif kepemimpinan Jawa Timur yang diselenggarakan Fakultas pertanian Universitas Brawijaya Malang, Kamis (31/10/2024).
Cagub Jatim nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah fokus pada pertanian hijau yang berkelanjutan yang mana yang paling utama revitalisasi sungai, irigasi dan air sumur serta peningkatan anggaran pertanian sebesar 15 persen dari APBD Jatim.
“Dengan anggaran 15 persen dari APBD, kita bisa memastikan kita punya kesiapan atau mitigasi perubahan iklam yang tidak jelas, sebenarnya perubahan iklam sudah terjadi dan kenapa terjadi penurunan tingkat produksi, karena kita menyiapkan untuk menjaga irigasi, sungai, pompa air dan pipanisasi lainnya,” ungkap Luluk
Luluk mencontohkan, di negara Ethopia yang pernah terjadi krisis kemanusiaan karena kelaparan, namun saat ini negara tersebut sudah bisa memanfaatkan tangkap udara yang dialah menjadi air.
“Berbicara teknologi pertanian, di Ethopia pernah menjadi era krisis kemanusiaan, tetapi saat ini kita melihat Ethopia sudah hijau karena adanya teknologi udara yang diolah menjadi air, ini menurut saya menjadi tantangan kita dan kampus kampus yang ada di Jatim bisa mengaplikasikan teknologi yang nantinya membantu petani,” terang Luluk.
Sementara itu, Cagub nomor urut 3, Tri Rismaharini yang diwalikan ketua tim kampanye Jatim Sri Untari Bisowarno mengungkapkan perlu adanya kedaulatan dan ketahanan pangan di Jatim, dengan tetap menjadi lumbung padi nasional serta mandiri di bidang pertanian.
“Maka dalam menjadi kedaulatan dan ketahanan pangan ini maka kita harus bisa petani dengan baik, selama ini kami melihat tingkat ekonomi petani semakin turun, karena pendidikan bayar, kesehatan bayar, infrastrukturnya rusak, itu yang mengakibatkan petani turun tingkat perekonomiannya,” tegas Sri Untari.
Rencananya, Paslon Risma-Gus Hans akan menggratiskan sekolah dan membangun UHC di seluruh Jatim, pihaknya sudah mengkalkulasi satu kurang lebih menghabiskan anggaran kurang lebih Rp 1 triliyun.
“Kalau permasalahan pendidikan, kesehatan dan infrastruktur sudah baik semua di Jatim, maka pangannya berdaulat, politiknya stabil dan kebudayaan harus tetap hidup di Jatim,” beber perempuan yang saat ini menjadi anggota DPRD Jatim.
Dekan Fakultas Pertanian UB Malang Mangku Purnomo mengatakan, pihaknya berkomitmen penuh dan mensuport Pemerintah Provinsi Jatim dan saat ini kanalisasi yangblebih riil.
“Dengan berkomitmen dan mensuport Pemprov Jatim kita undang Paslon Pilgub Jatim kesini mana yang sebenarnya kongkrit untuk Provinsi Jatim, dan bagaimana melibatkan kita (FP UB Malang) dengan sumber daya manusianya yang ada disini,” tandas Mangku Purnomo.
Dengan kerja sama dengan Pemprov Jatim, kedepannya FP UB ingin memiliki workshop yang bisa dijadikan pilot project serta berkontribusi penyusunan perencanaan bidang pertanian.
“Kami berharap bisa punya workshop dan punya pilot project yang bisa dilihat oleh masyarakat Jatim, dan berkontribusi menyusun perencanaan kita akan kerahkan dan kita memiliki SDM yang mumpuni,” pungkasnya.