Malang, seblang.com – Pasangan calon (Paslon) nomor urut 3, Abah Anton-Dimyati (Abadi), menegaskan komitmennya untuk membangun pemerintahan yang berpihak pada masyarakat dengan sarana dan prasarana utilitas yang ramah, inklusif dan modern dalam debat publik pertama Pilkada Kota Malang, Sabtu (26/10/2024).
“Sebagai Kota Malang yang bermartabat dan maju, kami Paslon Abadi berharap tidak ada anak putus sekolah dan harus mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi (PT) dan tidak ada lagi penduduk yang tidak bisa berobat dengan layanan kesehatan berkualitas dan merata,” kata Abah Anton pada sesi pembukaan visi misi pada debat publik.
Dalam pembukaan debat tersebut, Paslon Abadi mengusung visi mewujudkan Kota Malang yang maju dan bermartabat. “Dengan misinya meningkatkan kesejahteraan sosial bermasyarakat, penguatan ekonomi lokal yang produktif dan berdaya saing dan meningkatkan kualitas infrastruktur yang modern akredibel dan berkelanjutan. Mengembangkan kehidupan sosial yang baik dan harmonis serta berkeadilan dan yang terakhir memajukan inovasi tata kelola dan pelayanan publik responsif dan profesional,” ungkap Paslon Abadi.
Saat ditanya panelis tentang pendidikan di Kota Malang, Paslon Abadi menekankan pentingnya transparansi dalam penerimaan siswa sekolah. Mereka juga akan memberikan perhatian khusus pada sekolah swasta yang turut mencerdaskan anak-anak di Kota Malang.
“Untuk itu bagaimana caranya sekolah swasta bisa bersaing dengan sekolah negeri, juga tidak hanya fokus pada project pembangunan sekolah negeri tapi kita akan memperhatikan sekolah sekolah swasta yang harus kita bantu pembiayaan sehingga lebih membantu masyarakat,” kata Mas Dimyati.
Menanggapi pertanyaan panelis tentang potensi yang hilang dari penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Malang, Abah Anton berkomitmen untuk mengoptimalkan distribusi parkir yang masih memerlukan perhatian. Selain itu, dia juga menekankan pentingnya insentif investasi dan kemudahan perizinan untuk menarik investor.
“Optimalisasi distribusi parkir serta pemberian kemudahan dengan mempermudah perizinan investasi di kota Malang serta mewujudkan event nasional dan internasional yang tentunya dapat meningkatkan PAD Kota Malang,” tandas Paslon Abadi.
Debat publik pertama yang diselenggarakan KPU Kota Malang ini diikuti oleh tiga paslon: Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin (nomor urut 1), Heri Cahyono-Ganis (nomor urut 2), dan Abah Anton-Dimyati (nomor urut 3).
