Ancaman Boikot Asesor Ganggu Jadwal Visitasi Sekolah di Jatim

by -3369 Views
iklan aston

Situbondo, seblang.com – Jadwal visitasi sekolah di Jawa Timur terancam molor akibat ancaman boikot dari ratusan asesor. Para asesor ini menuntut agar seorang anggota BAN PDM divisi Kode Etik, berinisial W, diberhentikan dari jabatannya.

Tuntutan ini muncul setelah W diduga melakukan tindakan yang tidak profesional dan tidak etis dalam rapat koordinasi persiapan visitasi. Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, para asesor mengancam tidak akan melaksanakan tugas visitasi yang sudah dijadwalkan.

iklan aston
iklan aston

Rusnadi salah satu Asesor asal Kabupaten Situbondo mengatakan, Ketika mengisi rapat koordinasi persiapan visitasi tahap 3 tahun 2024 secara daring pada hari kamis tanggal (17/10/2024) cara menyampaikan kepada para asesor justru tidak beretika selalu menekan, menuduh dan bicaranya keras seakan akan Asesor itu terdakwa padahal asesor ini berpendidikan tinggi.

“Seingat saya kejadian itu tidak hanya satu kali, ini sudah berulang kali kemudian ratusan teman asesor bersepakat untuk meminta memberhentikan salah satu anggota BAN – PDM berinsial W, dan apabila jika tidak diindahkan maka teman teman ratusan asesor tidak akan melakukan visitasi ke sekolah se-Jawa Timur yang sedianya menurut surat tugas yang akan dilaksanakan Senin besok,” tegasnya. Sabtu, (19/10/2024).

Senada apa yang disampaikan Dr. Rukin salah satu asesor lainnya juga mengungkapkan kekecewaan lantaran W salah satu Anggota BAN – PDM dianggap kurang profesional dalam beretika.

“Kami dari Asesor ini bukan ecek ecek mas, tapi kami sudah melalui proses yang begitu panjang dan profesionalisme dengan kapasitas kita masing-masing dengan kemampuan kita masing masing dari background pendidikan yang berbeda minimal kita magister dan banyak yang Dr dan banyak juga yang profesor. Lah, singkat cerita pada saat pertemuan dihari kamis tanggal (17/10) melalui zoom meeting ternyata nama baik kita ini dalam katagori dihancurkan oleh anggota BAN berinisial W,” ungkapnya.

Lebih lanjut Dr. Rukin mengatakan dirinya tidak terima karena sebagian dari asesor bertugas di pegunungan, tugas di pelosok, bahkan tugas di kepulauan dengan bertarung nyawa. “Hal ini tidak pernah diberikan penghargaan sama sekali, melainkan mendapat bahasa yang tidak enak kami dengar, dengan bahasa W mengatakan asesor itu sudah dibayar oleh negara padahal kami berangkat itu biayanya sendiri baru diberikan pembiayaan setelah kita melaporkan semua kegiatan,” ucapnya.

Dr. Rukin menambahkan jika dirinya merasa tidak dihargai dan menuntut untuk sebagian besar kawan kawan asesor lainnya tidak akan bertugas di tahap 3 sekalipun Surat tugas sudah ditangannya.

“Kami sudah kadung tersakiti, kami sudah menyiapkan kepada pimpinan BAN – PDM tetapi tidak ada respon,” pungkasnya.

Ancaman boikot ini tentu saja sangat mengkhawatirkan. Jika benar-benar terjadi, maka jadwal visitasi sekolah di Jawa Timur akan terganggu dan berdampak pada ribuan sekolah.

Hingga saat ini, pimpinan BAN-PDM Provinsi Jawa Timur, Dr. Nor Samsu, belum memberikan tanggapan resmi terkait masalah ini.

No More Posts Available.

No more pages to load.