Banyuwangi, seblang.com – Ribuan warga berbondong-bondong mencari ikan di DAM Singir, Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Selasa (15/10/2024).
Aktivitas ini merupakan tradisi tahunan yang bertepatan dengan proses pengeringan DAM untuk perawatan menjelang musim tanam 2024.
Mayoritas warga turun ke sungai membawa jaring untuk menangkap ikan, sementara sebagian lainnya memilih menonton dari pinggiran DAM. Budi (45), salah satu pencari ikan, mengaku rela libur kerja dan membawa serta anak serta istrinya untuk mengikuti tradisi ini. “Lumayan dapatnya, lebih banyak dari tahun kemarin. Nanti dimasak di rumah,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) Banyuwangi, Riza Al Fahrobi, menjelaskan bahwa pengeringan DAM Singir direncanakan berlangsung selama 15 hari. Namun, mengingat kebutuhan air para petani, proses ini diupayakan hanya berlangsung tiga hari. “Kami harapkan pemahaman dari para petani,” katanya.
Pengeringan ini bertujuan untuk pemeliharaan bangunan bendung, pengecatan pintu air, dan perbaikan lainnya guna mengoptimalkan fungsi DAM pada musim tanam mendatang. “Ada beberapa lokasi yang akan dibersihkan sedimen untuk memberikan layanan ataupun tampungan yang lebih optimal,” tambah Riza.
DAM Singir mengairi delapan desa di Kecamatan Muncar, mencakup area persawahan seluas 1.457 hektar. Riza berharap pemeliharaan bendung ini dapat berjalan dengan baik, cepat, dan lancar untuk mengoptimalkan musim tanam 2024-2025.
Mengenai fenomena warga berburu ikan, Riza menyebutnya sebagai dampak samping dari pengeringan DAM. Dia menambahkan bahwa DAM Singir telah menjadi habitat alami bagi berbagai jenis ikan, terutama tombro dan nilem. “Artinya kita bisa menjaga kelestarian sungai ini. Minimal untuk tempat hidup ikan-ikan di sini,” tutupnya.
