Program Siswa Asuh Sebaya Banyuwangi Raih Penghargaan Inovasi Berkelanjutan

by -471 Views
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Program Siswa Asuh Sebaya (SAS) Kabupaten Banyuwangi kembali menuai prestasi di kancah nasional. Program solidaritas pendidikan ini mendapat apresiasi dalam forum Replikasi Inovasi Pelayanan Publik (PKRI) yang digelar Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) di Jakarta, Selasa (8/10/2024).

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas kepada Plt. Bupati Banyuwangi Sugirah, disaksikan sejumlah menteri kabinet, di antaranya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

iklan aston
iklan aston

Program SAS Banyuwangi terpilih setelah melalui evaluasi ketat terhadap 979 inovasi dari 631 instansi dalam rentang waktu 2014-2023. Dalam ajang PKRI yang menilai dua kelompok – keberlanjutan inovasi dan replikasi inovasi – SAS berhasil meraih penghargaan untuk kategori kabupaten di kelompok keberlanjutan inovasi.

“Program ini tidak hanya berhasil dipertahankan, tetapi terus berkembang hingga kini. Ke depan, fokus kami adalah melembagakan inovasi ini agar praktik baiknya bisa direplikasi daerah lain,” ujar Plt. Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan RB Abdul Hakim.

Diluncurkan pada 2011, SAS merupakan program yang mendorong empati dan solidaritas antarpelajar, di mana siswa dari keluarga mampu memberikan bantuan sukarela kepada teman sebaya dari keluarga kurang mampu. Pengelolaannya sepenuhnya dilakukan oleh para siswa.

“Hingga saat ini, SAS telah mengumpulkan dana Rp 27,71 miliar dan menjangkau lebih dari 250 ribu siswa,” ungkap Sugirah. Dana tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekunder siswa, mulai dari seragam sekolah, sepatu, tas, alat tulis, hingga uang saku.

Program ini kemudian berkembang menjadi beberapa varian, yaitu Sekolah Asuh Sekolah, Sekolah Asuh Stunting, Sekolah Asuh Sampah, dan Sekolah Asuh Sungai. Melalui Sekolah Asuh Sekolah, dana SAS dari sekolah berkemampuan lebih disalurkan ke siswa kurang mampu di sekolah lain.

Sejak 2023, program ini juga merambah ke bidang lingkungan dengan melibatkan siswa dalam perawatan sungai di sekitar sekolah dan pengelolaan sampah sebagai bentuk pendidikan lingkungan sejak dini.

“Penghargaan ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus berinovasi lebih baik ke depan,” tutup Sugirah. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.