Bahan Pangan Terjangkau Hadir di Banyuwangi Melalui Gerakan Pangan Murah

by -1378 Views
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Badan Pangan Nasional (BPN) menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Lapangan Glagah, Desa Olehsari, Banyuwangi, pada Senin (30/9/2024). Inisiatif ini bertujuan menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan dengan menawarkan berbagai bahan pokok pada harga yang lebih terjangkau.

Kolaborasi antara BPN, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, dan sejumlah mitra strategis seperti toko retail Roxy, Vionata, dan Ramayana, serta Bulog, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), dan UMKM setempat menjadi kunci kesuksesan program ini.

iklan aston
iklan aston

Antusiasme warga terlihat jelas saat mereka berbondong-bondong membeli kebutuhan pokok seperti beras, gula, telur, minyak goreng, cabai, serta bawang putih dan merah dengan harga yang lebih ekonomis dibandingkan harga pasar.

Sebagai contoh, mie instan Indomie dijual seharga Rp80.000 per dus (isi 40), jauh lebih murah dari harga normal Rp120.000. Beras medium (5 kg) dibanderol Rp56.500, dibandingkan harga pasaran Rp60.000. Gula pasir dan minyak goreng juga ditawarkan dengan harga lebih rendah, masing-masing Rp17.000 per kg dan Rp13.500 per liter.

Pj Bupati Banyuwangi, Sugirah, menekankan pentingnya program ini bagi masyarakat, terutama yang berpenghasilan terbatas. “GPM sangat membantu warga memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari tanpa membebani kantong mereka,” ujarnya saat meninjau kegiatan tersebut.

Lebih lanjut, Sugirah menjelaskan strategi pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas pangan di Banyuwangi. “Kami memfasilitasi distribusi pangan dari wilayah surplus ke defisit untuk menciptakan keseimbangan pasokan dan stabilisasi harga,” jelasnya. Ia mencontohkan bagaimana daerah penghasil jagung seperti Wongsorejo dapat memasok ke desa-desa lain di Banyuwangi untuk menjaga stabilitas harga.

Meskipun menghadapi tantangan pada beberapa komoditas hortikultura seperti cabai dan tomat, Sugirah meyakinkan bahwa pasokan pangan di Banyuwangi tetap dalam kondisi aman. Ia berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan instansi terkait dalam memantau perkembangan harga dan stok pangan di pasar.

Painem (63), warga Desa Paspan, merupakan salah satu pembeli yang memanfaatkan kesempatan ini. “Saya sengaja datang karena harganya lebih terjangkau dibandingkan di pasar tradisional,” ungkapnya dengan antusias sambil memborong berbagai kebutuhan rumah tangga.

Selain komoditas utama, GPM juga menawarkan beragam bahan pokok lainnya dengan harga kompetitif, seperti tepung tapioka, bawang putih, cabai rawit, buncis, jamur kuping, dan tomat. Inisiatif ini diharapkan dapat membantu masyarakat Banyuwangi dalam menghadapi tantangan ekonomi dan menjaga ketahanan pangan rumah tangga. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.