Pemkab Blitar Luncurkan Inovasi “TALI CENTING” untuk Cegah Stunting

by -373 Views
iklan aston

Blitar, seblang.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar semakin intensif dalam upaya mencegah stunting di wilayahnya. Pada Jumat (30/08/2024), Bupati Blitar Rini Syarifah secara resmi meluncurkan kegiatan inovasi “TALI CENTING” (Kelompok Wanita Peduli Pencegahan Stunting) di Pendopo Ronggo Hadi Negoro, Kanigoro, Kabupaten Blitar.

Dalam sambutannya, Bupati Rini Syarifah mengatakan bahwa stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis serta infeksi berulang. Stunting ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak yang berada di bawah standar kesehatan nasional.

iklan aston

“Pada tahun 2023, angka stunting di Kabupaten Blitar mencapai 20,3%, meningkat signifikan dari 14,3% pada tahun 2022. Tahun ini, kita menargetkan penurunan hingga 8,6%. Hal ini menuntut kerja keras, sinergi, dan kolaborasi dari semua pihak untuk mencapai target tersebut,” ujar Rini Syarifah.

Ia juga mengatakan, percepatan penurunan stunting adalah sebagai prioritas pembangunan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

“Strategi penurunan stunting ini melibatkan intervensi spesifik dan intervensi sensitif yang dilaksanakan secara konvergen, holistik, integratif, dan berkualitas melalui kerja sama multisektor di pusat, daerah, dan desa,” tambahnya.

Lebih lanjut, Rini menjelaskan bahwa intervensi spesifik meliputi kegiatan yang mengatasi penyebab langsung stunting, sementara intervensi sensitif menangani penyebab tidak langsung. Ada 11 intervensi spesifik yang dirancang, seperti skrining anemia, konsumsi tablet tambah darah untuk remaja putri dan ibu hamil, pemeriksaan kehamilan (ANC), pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronik (KEK), hingga pemantauan pertumbuhan balita dan pemberian ASI eksklusif.

“Salah satu program utama dalam intervensi spesifik adalah tata laksana balita bermasalah gizi melalui pemberian Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK) pada balita stunting. Namun, diperlukan pendamping untuk memastikan bahwa PKMK tersebut dikonsumsi oleh balita yang bersangkutan.” Ungkap Rini.

“Untuk itu, Pemkab Blitar melalui Dinas Kesehatan mengajak berbagai organisasi wanita seperti Muslimat NU, Fatayat NU, Aisyiyah, dan Nasyiyatul Aisyiyah untuk berperan aktif dalam mendampingi serta mengawasi konsumsi PKMK pada balita, serta ikut berperan dalam kegiatan lain yang terkait dengan penurunan angka stunting di Kabupaten Blitar,” tambahnya lagi.

Melalui inovasi “TALI CENTING”, organisasi wanita diharapkan dapat turut menggerakkan sasaran balita agar hadir di Posyandu, mengawasi konsumsi PKMK dan Pangan Tambahan (PMT) Lokal sesuai arahan petugas kesehatan.

“Penurunan stunting tidak bisa dilakukan setengah-setengah, harus melibatkan semua pihak secara totalitas,” tandasnya.

Untuk diketahui, acara peluncuran tersebut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar beserta jajarannya, Camat Kanigoro dan Camat Ponggok, Ketua Pimpinan Daerah Muslimat NU, Fatayat NU, Aisyiyah beserta pimpinan anak cabang dan anggota, serta tamu undangan lainnya.

Selain itu, Peluncuran inovasi “TALI CENTING” ini juga ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) antara Pemerintah Kabupaten Blitar dengan organisasi wanita Muslimat NU, Aisyiyah, Fatayat NU, dan Nasyiatul Aisyiyah. MOU ini berfokus pada penanganan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Blitar. (adv/kmf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.