Puluhan Tahun Jalan Rusak di Desa Karangsari Banyuwangi, Warga Sering Patungan Beli Tanah Uruk

by -463 Views
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Warga dusun RT 1/2 Karangrejo Desa Karangsari Kecamatan Sempu Banyuwangi, hampir 3 bulan sekali harus rela patungan Rp15.000 ribu demi tanah uruk jalan yang rusak parah.

Mereka sudah mengajukan ke pemerintah untuk meminta bantuan, namun hinga kini belum ada respons hingga mereka akhirnya bertindak dengan urunan uang mereka sendiri.

iklan aston

Kondisi ini terjadi setelah jalan alternatif untuk menuju ke Kecamatan Genteng rusak parah. Jalan itu semakin sulit dilalui ketika hujan tiba. Pasalnya, air akan menggenang di beberapa titik.

Genangan air tersebut membuat Jalan  menjadi sangat licin dan becek sehingga sulit untuk dilalui.

Selama ini, warga selalu patungan untuk menguruk jalanan dengan kerikil dan puing bekas agar jalan tersebut bisa dilalui dan tak terlalu becek.

Namun, tumpukan kerikil dan puing bekas justru membuat jalan ini semakin tak nyaman ketika dilalui. Setiap pengendara harus berhati-hati ketika melintas. Jika tidak, pengendara bisa saja terjatuh karena tergelincir tanah yang sudah bercampur air atau batuan.

Dalam situasi demikian, jalan ini masih sering dilalui mobil bak,  dan kendaraan lain yang bermuatan berat, sehingga memperparah kondisinya.

Sementara, jika musim panas tiba, jalanan ini menjadi berdebu.Hampir Seluruh warga yang tinggal di sekitar Jalan mengeluhkan kondisi ini.

Wagini Warga RT 1/2  Dusun Karangrejo desa Karangsari Sempu mengatakan, sudah puluhan tahun jalan tersebut rusak parah dan tak beraspal atau dipaving.

“Dari saya kecil belum pernah diaspal sama sekali,” katanya Sabtu (24/8/24)

Selain itu sejumlah wargan pun juga  merasa begitu kesulitan ketika hendak bepergian karena jalan tersebut rusak dan becek. “Sebenarnya sulit banget ya kalau mau pergi ke mana-mana repot, gujlak-gajluk (bergelombang),” kata wagini

Besar harapan warga dusun Karangrejo  agar jalan di depan rumahnya bisa segera diperbaiki pemerintah supaya nyaman dilalui.

“Ya, semoga pemerintah bisa langsung lihat, bisa lebih baik lagi, biar kayak daerah-daerah orang sudah diaspal atau di paving ,” tambah wagini

Ketua RT Hari juga menambahkan selama ini mereka iuran patungan sebesar Rp 15.000 untuk setiap pengurukan jalan. “Pengurukan jalan itu bisa dilakukan sebanyak  satu kali setiap tiga bulannya ,” katanya.

Meski tak membuat Jalan menjadi rata, pengurukan setidaknya membuat jalan bisa dilalui dan tak terlalu becek.

“Sudah ada dari RT mengajukan perbaikan, cuma mungkin enggak ada respons atau tindak lanjut,” kata Hari./////

No More Posts Available.

No more pages to load.