Made Swastiko Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Banyuwangi Menandai Kesan Akhir Sebagai Wakil Rakyat

by -430 Views
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com –  Tiga periode menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Banyuwangi tentu memberikan berbagai kenangan yang kurang mengenakan maupun kenangan indah yang tidak akan terlupakan bagi Made Swatiko, anggota Fraksi PDI Perjuangan yang berasal dari Kecamatan Blimbingsari.

Untuk mengungkapkan kenangan yang paling berkesan selama menjadi dewan, Made dalam mengikuti rapat paripurna terakhir mengenakan kopiah atau songkok tinggi yang menjadi salah satu ciri khas sejawatnya H Arifin Salam (Anggota dewan asal Fraksi PKB Banyuwangi-alm).

iklan aston
iklan aston

“Kebetulan saya waktu pelantikan 2014 saya dan Pak Arifin Salam itu pakai songkok yang sama dan ini adalah kenang-kenangan 2014 yang lalu. Pada saat saya buka  laci kondisinya masih baru sementara yang lainnya sudah kotor,”ujar Made.

Selanjutnya politisi PDI Perjuangan itu menuturkan kemudian momen terakhir ini dia manfaatkan untuk 17 Agustusan ini mengenang masa lalunya. Karena dalam pemilihan legislatif yang lalu dirinya sudah tidak mencalon diri lagi.

“Jadi ya inilah terakhir saya pakai songkok ini dan juga paripurna terakhir juga saya ikut dalam rangka mendengarkan pidato presiden RI terkait nota penjelasan APBN tahun 2025 dan ini yang terakhir juga tentunya,”tambahnya.

Made berharap bagi para wakil rakyat yang dilantik selanjutnya bisa lebih rajin, lebih tahu kondisi rakyat Banyuwangi dan juga dalam hal penganggaran Anggaran Pendapatan Belanja Daeah (APBD) tentunya lebih fokus pada kesejahteraan rakyatnya.

“Harapan saya untuk anggota DPRD yang dilantik selanjutnya yang rajin dan mengetahui kondisi-kondisi rakyatnya sehingga APBD itu nantinya condong kepada rakyat atau pro rakyat,” imbuh Made.

Selanjutnya sebagai anggota legisltaif Banyuwangi yang sudah 3 kali dilantik, Made ingin istirahat dirumah menikmati hidup sebagai orang desa yang tentunya mengisi hari-harinya dengan bertani  dan beternak.

Dia bersyukur sekarang ini mempunyai kombong ternak perkutut jenis Bangkok khususnya yang biasanya buat lomba-lomba itu.”Kita siapkan sudah hampir 15 kombong (kandang-red) di rumah untuk kesibukan selanjutnya. Saat ini sudah ada 15 kombong kita punya sudah punya 15 pasang untuk mengisi kesibukan selanjutnya. Saat ini kami bergabung dala organisasi penghobi dan pembudidaya burung perkutut  Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia ( P3SI ),” pungkas Made./////

No More Posts Available.

No more pages to load.