“Festival Kopi Kalibaru” Upaya Pemkab Banyuwangi Tingkatkan Kesejahteraan Petani Kopi

by -473 Views
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Kecamatan Kalibaru salah satu sentra perkebunan kopi di Banyuwangi, menggelar Festival Kopi Rakyat bertajuk “Kalibaru Kopi Fiesta”” selama tiga hari, Kamis hingga Sabtu (1-3 Agustus 2024).

Festival ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan cita rasa kopi khas Kalibaru, sekaligus memperluas pasar yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani kopi.

iklan aston

Acara yang diselenggarakan di dua sentra kawasan kopi, Desa Kalibaru Manis dan Desa Kebunrejo, menampilkan berbagai kegiatan menarik. Selain pameran produk UMKM kopi, festival ini juga mengadakan sesi Public Cupping, di mana 13 sampel kopi arabika dan robusta dari petani lokal dinilai oleh para ahli.

Diskusi publik juga digelar untuk memperkuat literasi kopi. Acara ini diikuti oleh petani kopi, pelaku UMKM, dan ahli kopi, membahas topik-topik seperti pengembangan kopi di Kalibaru, strategi pemasaran, serta upaya peningkatan kualitas dan daya saing kopi lokal.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang hadir dalam festival tersebut menyatakan, “Melalui festival ini, kami berharap identitas dan brand kopi Banyuwangi semakin kuat, sehingga peluang petani rakyat mendapatkan pasar juga makin terbuka.”

Kalibaru memiliki luas perkebunan kopi terbesar kedua di Banyuwangi, mencapai 3.847 hektar yang didominasi jenis robusta, dengan rata-rata produksi mencapai 4.256 ton per tahun. Secara keseluruhan, luas perkebunan kopi rakyat di Banyuwangi mencapai 9.778 hektar dengan produksi 10.600 ton per tahun.

“Dengan jumlah produksi kopi rakyat yang cukup besar, bila pemasarannya dimaksimalkan, bisa memberikan kesejahteraan yang maksimal bagi petani. Semoga festival ini dapat memperluas pasar mereka,” tambah Ipuk.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga telah mendaftarkan kopi robusta Banyuwangi untuk mendapatkan Indikasi Geografis (IG) di Kementerian Hukum dan HAM, dengan brand “Kopi Robusta Java Banyuwangi”. Langkah ini diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap keaslian kopi robusta Banyuwangi.

Dalam festival ini, Ipuk berkesempatan mencicipi berbagai cita rasa kopi hasil olahan pegiat kopi lokal. Salah satunya adalah kopi merek X-Baroe yang dikelola oleh Muchamad Shodiq, seorang petani sekaligus pegiat kopi muda Kalibaru.

Shodiq, yang tergabung dalam kelompok tani dengan luas lahan sekitar 15 hektar, menjelaskan, “Kami melakukan penanaman sekaligus pemrosesan kopi hingga melakukan pemasaran sendiri.” Ia merupakan salah satu petani muda yang mendapat pelatihan menanam kopi dari Pemkab Banyuwangi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember.

“Alhamdulillah, kami mendapat ilmu menanam dan memproses kopi yang baik dari hulu ke hilir. Dengan adanya festival ini, kami berharap dapat semakin memperluas pemasaran kopi Kalibaru,” tutup Shodiq. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.