Smart Kampung Banyuwangi Dipresentasikan di Forum Smart City ASEAN di Laos

by -1890 Views
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Program digitalisasi layanan publik “Smart Kampung” Banyuwangij dipresentasikan dalam ASEAN Smart City Network (ASCN) di Luang Prabang, Laos. Forum yang berlangsung selama 4 hari (29/7 – 2/8 2024) ini dihadiri oleh delegasi dari 10 negara anggota ASEAN, serta perwakilan dari Jepang, Korea Selatan, dan Kementerian Dalam Negeri Amerika Serikat.

Pertemuan ini bertujuan membahas kerja sama dalam memajukan pembangunan perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan.

iklan aston

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kabupaten Banyuwangi, Budi Santoso, yang hadir dalam forum tersebut menjelaskan, “Banyuwangi telah masuk network ASCN, bersama dengan Jakarta dan Kota Makassar. Kami diminta berbagi pengalaman tentang pengembangan digitalisasi pelayanan di daerah dan saling bertukar praktik terbaik terkait program smart city yang dijalankan masing-masing perwakilan negara.”

Budi memaparkan perkembangan Smart Kampung, sebuah program pengembangan desa terintegrasi yang memadukan penggunaan TIK dengan kegiatan ekonomi produktif, ekonomi kreatif, peningkatan pendidikan-kesehatan, pelayanan publik, dan upaya pengentasan kemiskinan.

“Program ini bertujuan memudahkan pelayanan publik hingga tingkat desa, yang dipadu dengan pemberdayaan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi warga,” ujarnya.

Melalui Smart Kampung, Pemkab Banyuwangi juga telah mengembangkan Mal Pelayanan Publik (MPP) digital pertama di Indonesia. MPP digital ini mengintegrasikan layanan publik secara digital melalui aplikasi “Smart Kampung Banyuwangi”. Masyarakat dapat mengurus berbagai kebutuhan administrasi kependudukan dan perizinan sektor kesehatan secara mandiri melalui online.

“Keberhasilan Smart Kampung membuat program ini kini diadopsi oleh Pemerintah Pusat untuk dikembangkan lebih luas lagi menjadi Ina Digital Apps,” tambah Budi.

Dalam kesempatan tersebut, Budi juga berbagi kemajuan kerja sama antara Banyuwangi dengan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang yang diaplikasikan dalam program Road Manager dan Bike Sharing.

Sementara itu, Plh. Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Amran, menjelaskan bahwa Banyuwangi dipilih menjadi salah satu wakil Indonesia bersama Kota Makassar, DKI Jakarta, dan Kabupaten Sumedang berdasarkan beberapa faktor.

Selain berprestasi dalam pelayanan publik, Banyuwangi juga meraih predikat Memuaskan dengan skor 4,50 dalam evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Amran menekankan bahwa pembangunan perkotaan cerdas di Indonesia tidak hanya berorientasi pada pemutakhiran teknologi dan digitalisasi, tetapi juga perlu memiliki fasilitas pelayanan yang terstandarisasi, penyediaan fasilitas, pengoperasian, serta pemeliharaan layanan sesuai dengan standar pelayanan.

“Banyuwangi memenuhi standar tersebut. Bahkan, prinsip-prinsip smart city mampu diaplikasikan Banyuwangi hingga ke tingkat desa,” pungkas Amran.

No More Posts Available.

No more pages to load.