Datang ke Jember, Dewan Pendiri MATRA Dorong Generasi Muda Lestarikan Adat dan Kebudayaan Nusantara

by -708 Views
iklan aston

Jember, seblang.com – Dalam kunjungannya ke Kabupaten Jember, Dewan Pendiri Masyarakat Adat Nusantara (MATRA), PYM KGPAA Mangku Alam II mengungkapkan pentingnya melestarikan adat dan kebudayaan kepada generasi muda.

Hal itu disampaikan dalam Pelantikan Dewan Pengurus Daerah Masyarakat Adat Nusantara (DPD MATRA) Kabupaten Jember, Jawa Timur, Masa Bakti 2024-2029 di Aula Soenardjo, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jalan PB. Sudirman, Kecamatan Patrang, Jember, Minggu (21/7/2024) malam.

iklan aston
iklan aston

Tugas generasi muda atau penerus saat ini adalah menjaga agar adat dan kebudayaan Nusantara, tetap hidup dan berkembang.

“Target Matra yangg paling utama adalah generasi muda. Kenapa? Karena kita tidak ingin para generasi muda kehilangan identitasnya (ciri khas) dari kekayaan yang ada di Nusantara ini,” ucap PYM KGPAA Mangku Alam II.

Pihaknya menyebut, keberagaman di Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bagsa. Sehingga menjadi suatu kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan, serta kesatuan nasional.

“Identitas bangsa kita ini sangat kaya sekali, kita memiliki 1.340 suku bangsa yang terbesar didunia. Kita memiliki lebih dari 600 bahasa daerah, yang mana 10 persen lebih sudah punah,” ungkapnya.

Sebagai kekuatan moral, kontrol sosial dan agen perubahan, generasi muda harus memiliki tanggung jawab dalam menjaga adat dan kebudayaan Nusantara.

“Jadi hanya kitalah yang merupakan benteng untuk mempertahankan itu semua. Bangsa Indonesia atau negara kita, kadang-kadang kerepotan mengikuti perkembangan alur negara asing. Sehingga untuk mempertahankan sejengkal atau tanah negara itu tidak mudah,” ujarnya.

“Tetapi hanya satu ketahanan yang sampai saat ini masih bisa kita banggakan dan tidak bisa dikalahkan oleh bangsa apapun. Yaitu ketahanan adat dan budaya kita,” sambungnya.

Sehingga, lanjut PYM KGPAA Mangku Alam II, ketahanan adat dan budaya inilah yang bisa mempersatukan bangsa Indonesia.

“Sekitar 1.340 suku bangsa bisa disatukan hanya dengan ketahanan adat dan budaya yang ada di Nusantara ini,” jelasnya.

Menurut PYM KGPAA Mangku Alam II, Negara Indonesia memiliki keunikan tersendiri.

“Negara kita ini unik, memiliki sekian ratus kerajaan dalam satu negara. Sementara negara lain, satu kerajaan satu negara. Dan alhamdulillah Matra saat ini menjadi organisasi adat dan budaya yang terbesar di Nusantara,”ungkapnya.

“Bahkan, sudah diakui terbesar se Asia. Kenapa? Karena kita membawahi 267 Raja dan Ketua Lembaga Adat se Nusantara. Dan itu kita buktikan di festival adat dan budaya Nusantara yang kami laksanakan di Jawa Tengah. Itu memecahkan rekor kehadiran Raja dan Ketua Lembaga Adat. Serta sudah diakui dari Jepang, Thailand, Brunai, Filiphina yang hadir. Menyatakan bahwa festival tersebut adalah festival budaya yang terbesar se Asia,” ulasnya.

Pihaknya menambahkan, melalui organisasi Matra harus selalu menjadikan adat dan budaya sebagai identitas bangsa. Serta wajib melestarikan budaya-budaya Indonesia agar tidak ditinggalkan hingga terancam hilang.

“Yang terpenting adalah semangat dan tujuan kita adalah mempertahankan adat dan kebudyaan. Jangan menyerah dan jangan pernah merasa putus asa dalam mempertahankan warisan leluhur kita. Karena kalau bukan kita yang mempertahankan siapa lagi,” ungkapnya.

“Kalau kita harapkan anak-anak atau para adik-adik generasi muda tanpa bimbingan kita. Pasti smua adat dan budaya kita akan hilang dengan sendirinya,” tandasnya.

Senada dengan Dewan Pendiri Masyarakat Adat Nusantara (MATRA), PYM KGPAA Mangku Alam II. Ketua DPD Matra Kabupaten Jember, Q.Siti Kholifah Putri Mayangsari mengatakan, tugas adanya Matra tersebut sebagai pelindung adat dan budaya, yang siap mengemban tanggungjawab. Serta juga untuk melestarikan dan memajukan kearifan lokal yang ada di Kabupaten Jember.

“Dengan terbentuknya DPD Matra Kabupaten Jember, kami semua para pengurus akan berusaha semaksimal mungkin bertanggungjawab terhadap adat dan budaya Nusantara yang adi luhung. Serta berusaha memperjuangkan kesenian dan kebudayaan yang ada di Kabupaten Jember dapat di gali dan dikembangkan lagi,” ujarnya.

Pihaknya berpesan, jangan sampai para generasi-generasi muda tidak mengenal adat dan budayanya sendiri.

“Juga harus menjaga adap dan sopan santun terhadap seluruh masyarakat. Karena hal itu sebagai pegangan hidup dan bertolerasi diantara sesama,” pungkasnya.

“Serta para generasi muda harus mendukung pembangunan berkelanjutan, pelestarian alam, adat dan budaya Nusantara. Serta harus menjaga kesinambungan tradisi yang telah diteruskan dari generasi ke generasi,” tutupnya.///////

No More Posts Available.

No more pages to load.