Surabaya, seblang.com – Mabes Polri memberikan penghargaan dan tali asih kepada sejumlah petugas yang menjadi korban bom gereja di Surabaya pada Mei 2018. Salah satu dari mereka adalah Ipda Ahmad Nurhadi, anggota Polrestabes Surabaya yang saat itu bertugas di Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) Surabaya.
Ipda Ahmad Nurhadi mengenang peristiwa tragis tersebut, di mana dia dan rekannya, Aiptu Junaedi, berjaga di gereja ketika bom meledak. Meskipun kondisi cuaca cerah dan suasana seperti biasa, ledakan yang tiba-tiba mengubah segalanya.
“Saya tak menyangka bakal menjadi salah satu sasaran ledakan bom teroris yang sedang berada di dekat pos jaga Gereja SMTB Surabaya,” ujarnya.
Ipda Ahmad terluka parah dalam ledakan tersebut dan harus menjalani perawatan intensif selama tiga bulan. Isterinya, Ny. Nunung Ivana, menyatakan kesediaannya untuk selalu mendampingi suaminya dalam proses pemulihan.
Meskipun menghadapi tantangan buta permanen dan patah tulang di kedua kakinya, Ipda Ahmad dan istrinya tetap optimis. Mereka menerima bantuan dan dukungan dari Polri serta pihak lainnya, yang membuat mereka yakin bahwa masa depan masih cerah.
Ipda Ahmad juga menyampaikan pesan kepada rekan-rekan polisi lainnya, menekankan pentingnya kehati-hatian dan semangat dalam menjalankan tugas mereka.
“Pemberian tali asih ini merupakan wujud dukungan penuh dari Polri kepada kami, korban bom 2018. Kami bersyukur atas perhatian ini,” katanya.
Ipda Ahmad Nurhadi dan para korban lainnya menjadi simbol keberanian dan ketahanan dalam menghadapi tragedi tersebut, serta mendapat penghargaan atas dedikasi mereka dalam menjaga keamanan masyarakat. (*)
