Situbondo, seblang.com – Menjelang hari Raya Idul Fitri 1445 H, Tabung Gas Elpiji 3 Kg diburu oleh masyarakat Situbondo karena stok masih terbilang langka.
Kelangkaan stok tabung gas melon bersubsidi ini menjadi sorotan bagi Ketua Fraksi PKB Situbondo H.Tolak Atin.
Dirinya sangat menyayangkan setiap menjelang hari Raya Idul Fitri Masyarakat harus diresahkan oleh adanya persoalan tabung Gas Elpiji bersubsidi ini.
Dalam pantauan Seblang.com, Masyarakat nampak terlihat harus rela antri berjam jam untuk bisa mendapatkan satu buah tabung gas melon bahkan adapula yang sangat miris dengan beberapa curhatan dari emak emak salah satunya Yuni (42) warga Kelurahan Dawuhan yang harus rela mencari untuk membeli tabung gas yang berwarna hijau dengan menaiki sepeda ontel dari desa ke desa lainnya untuk bisa dapat satu tabung gas melon tersebut, namun apa yang didapat dirinya mengatakan tidak mendapatkan apa yang diharapkan.
“Dari pagi saya keliling desa ke desa lainnya menaiki sepeda ontel untuk mencari membeli tabung gas Elpiji 3 Kg di warung maupun di pangkalan, namun semua yang saya tanyakan warung warung tersebut mengatakan kosong,” ujarnya, Senin, (8/4/2024).
Hal ini dirinya sangat kecewa lantaran apa yang diharapkan sampai hari ini tidak bisa mendapatkan tabung gas melon bersubsidi ini.
“Kalau mau bilang saya kecewa saya sangat kecewa, setengah hari saya cari tabung gas melon naik sepeda ontel tidak menemukannya, saya berharap pemerintah daerah bisa turun langsung apa yang sudah menjadi keresahan kita bersama apalagi ini mau menjelang Hari Raya Idul Fitri,” ujarnya.
Selain itu H. Tolak Atin Ketua Fraksi PKB mengatakan terkait isu kelangkaan tabung gas yang menurut dirinya ini menjadi perhatian bersama terutama kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo.
“Saya berharap kepada pemerintah daerah segera turun kelapangan untuk mengatasi permasalahan permasalahan yang terjadi di masyarakat dalam kelangkaan tabung gas 3 kg. Tentu turunya pemerintah daerah dengan tangkas dan tanggap menjadi sebuah pelayanan yang terbaik,” ujarnya.
Lebih lanjut H. Tolak Atin mengatakan jika hari ini masyarakat dihadapkan masalah kelangkaan tabung gas Elpiji 3 Kg, yang menjadi bagian hak warga miskin, sehingga Pemerintah Daerah bisa memetakan daerah mana sekiranya menjadi sebuah kelangkaan kemudian mencari faktor faktor penyebab terhadap terjadinya kelangkaan itu, sehingga pemerintah bisa berkoordinasi kepada pihak pihak terkait yaitu kepada PT Pertamina agar mendorong pendistribusian agar sesuai dengan kebutuhan yang sudah ditetapkan sesuai data kebutuhan gas Elpiji 3 Kg di Kabupaten Situbondo.
“Karena sampai hari ini dilapangan tidak semua orang miskin mendapat haknya terkait tabung gas 3 kg, sehingga menjadi salah sasaran dan salah sasaran ini perlu diindikasi dan diminimalisir untuk segera diatasi sehingga dikemudian hari tidak terjadi lagi tentang kelangkaan tabung gas elpiji ini. Dan saya meminta pemerintah daerah segera bisa mengatasi permasalahan tabung gas elpiji,” pintanya.
Sementara itu Imam Suhaidi Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan (Kabag Ekbang) Pemerintah Kabupaten Situbondo mengatakan jika dirinya sudah turun dan melakukan sidak dibeberapa SPBE termasuk di Kecamatan Panji bersama Kasat Reskrim Polres Situbondo dan Diskoperindag beberapa hari yang lalu.
“Untuk kebutuhan tabung gas Elpiji 3 Kg sebelum memasuki bulan ramadan kami sudah bersurat kepada pihak PT Pertamina untuk menambah Kouta tabung Gas Elpiji 3 Kg, kami sudah berupaya dan terus melakukan pemantauan terhadap pangkalan Gas Elpiji, namun semua kebutuhan di pangkalan tidak ada persoalan, karena pendistribusian tabung gas melon sudah ada tambahan sebanyak 10%, jika ada persoalan itu karena mendekati hari raya idul Fitri banyak warga yang biasanya hanya membeli satu tabung gas melon bisa sampai dua, tiga tabung gas, dan juga ada beberapa orang yang dari luar kota atau daerah sampai mencari dan membelai tabung gas melon bersubsidi di Situbondo, jika ada yang melanggar para pangkalan Gas Elpiji lansung dilaporkan kita akan tindak tegas,” sergahnya. (Kadari)