Bupati Blitar Tekankan Pentingnya Adaptasi Teknologi dalam Dunia Pendidikan

by -1501 Views
Wartawan: M Adip Raharjo
Editor: Herry W. Sulaksono
iklan aston

Blitar, seblang.com – Bupati Blitar Rini Syarifah, didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Adi Andaka, menghadiri acara siraman rohani untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Masjid Miftahul Jannah, Wlingi, Kabupaten Blitar, Senin (01/04/2024).

Acara ini merupakan bagian dari agenda kegiatan dalam bulan suci Ramadan 1445 Hijriah. Dihadiri oleh seluruh guru SMP, pengawas, staf Dinas Pendidikan, forkopimcam Wlingi, tokoh masyarakat, dan pengurus masjid setempat.

iklan aston

Dalam sambutannya, Bupati Rini Syarifah menekankan pentingnya menghadapi tantangan dan tuntutan di dunia pendidikan dengan semangat adaptasi terhadap teknologi dan informasi. Menurutnya, inovasi dalam metode pembelajaran adalah kunci untuk menarik minat siswa dalam proses belajar.

Selain itu, perlunya mendapatkan umpan balik dari para siswa untuk menghadirkan inovasi yang tepat dalam pembelajaran. Bupati mengajak seluruh pihak terkait untuk tidak lelah dalam belajar, terus berinovasi, dan meningkatkan kreativitas mereka.

“Untuk itu, saya minta panjenengan semua tidak lelah untuk belajar, terus berinovasi dan kreatif sehingga mampu mendorong siswa agar muncul motivasi dan semangat belajarnya semakin tinggi,” ucapnya.

Tak hanya itu, Bupati Blitar menyampaikan bahwa dengan adanya upaya berkelanjutan dalam memperbarui metode pembelajaran sesuai dengan perkembangan teknologi, diharapkan dapat mendorong motivasi dan semangat belajar siswa menjadi semakin tinggi.

“Saya juga berpesan agar seluruh program positif dari Dinas Pendidikan tetap dilaksanakan dengan baik sebagai upaya untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, yaitu pelajar yang Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, Mandiri, Bergotong-royong, Berkebinekaan global, Bernalar kritis, dan Kreatif. Saya juga meminta agar semua tetap solid, kompak, dan berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas,” harapnya.

Bupati Rini juga menegaskan pentingnya implementasi kebijakan yang konkret dalam mencegah dan menangani kekerasan di lingkungan pendidikan. Menurut catatan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) meningkatnya jumlah kasus perundungan di satuan pendidikan sepanjang tahun 2023, yang mencapai angka 30 kasus.

Setengah dari kasus tersebut terjadi di jenjang SMP, baik yang dilakukan oleh peserta didik kepada teman sebaya maupun oleh pendidik. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pihak-pihak terkait, karena menandakan bahwa upaya pencegahan kekerasan di sekolah belum optimal dalam pelaksanaannya.

“Perlu implementasi kebijakan yang konkret dan penegakan aturan yang tegas agar kejadian negatif tersebut tidak terus berulang,”

Terakhir, Rini Syarifah mengingatkan bahwa penghargaan yang pernah diterima dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi terkait komitmen terhadap upaya penghapusan tiga dosa besar pendidikan, yaitu kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi, harus diperkuat. Peraturan Mendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan telah diterbitkan, namun belum diimplementasikan secara optimal di semua sekolah.

“Melalui pengutamaan disiplin positif, saya meminta agar aturan ini diimplementasikan dengan maksimal untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman tanpa kekerasan. Hal ini kami harapkan dapat membantu mencetak generasi yang berkualitas, berkarakter, dan berdaya saing, guna menyukseskan upaya mencapai cita-cita Indonesia emas pada tahun 2045,” pungkasnya. (adv/kmf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.