RSUD dr Iskak Tulungagung Terpilih Sebagai Pusat Pendidikan Kardiologi Intervensi

by -924 Views
iklan aston

Tulungagung, seblang.com – Dalam menandai sebuah langkah kemajuan di bidang kesehatan, RSUD dr Iskak Tulungagung telah terpilih sebagai rumah sakit pemerintah pertama yang akan menjadi pusat pendidikan untuk dokter subspesialis kardiologi intervensi. Penunjukan ini dilakukan oleh Kolegium Jantung dan Pembuluh Darah Indonesia (KJPDI) pada Minggu, 10 Maret 2024.

Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Kasil Rohmat, mengonfirmasi penunjukan tersebut dan menyatakan bahwa rumah sakit akan segera memulai persiapan untuk mengemban tanggung jawab baru ini.

iklan aston
iklan aston

“Persiapannya ya mungkin menyesuaikan kurikulum yang akan diterapkan, karena akan mendidik orang. Kalau untuk infrastruktur dan lainnya ya berjalan seperti biasa,” ujar dr Kasil.

Ketua KJPDI, dr Renan Sukmawan, menjelaskan bahwa penunjukan RSUD dr Iskak dilakukan setelah timnya melakukan evaluasi menyeluruh terhadap fasilitas dan sumber daya manusia yang ada.

“Untuk bisa melakukan misalnya pasang ring itu perlu pelatihan khusus di tempat yang sarana prasarananya memadai dan tidak banyak tempat itu di Indonesia. Jadi kami kemari untuk menilai kesiapan dari RSUD dr Iskak Tulungagung,” kata dr Renan.

Menurutnya, RSUD Tulungagung telah melampaui batas minimal penanganan 300 kasus kardiologi intervensi secara mandiri, yang merupakan syarat untuk menjadi tempat pendidikan subspesialisasi.

Penambahan tempat pendidikan dianggap penting untuk mempercepat perluasan layanan jantung di Indonesia, terutama karena saat ini terdapat kendala dalam hal ketersediaan dokter yang mampu mengoperasikan peralatan yang disediakan oleh pemerintah.

“Pemerintah kita itu untuk memperluas layanan jantung seluruh Indonesia menyediakan sarana prasarana Kementerian Kesehatan alat-alat namanya cathlab untuk tempat pasang ring itu. Alatnya sudah ada tapi perlu sumber daya manusia,” tambah dr Renan.

Sebelumnya, pendidikan subspesialis kardiologi intervensi hanya tersedia di 13 rumah sakit yang kebanyakan dimiliki oleh pemerintah pusat atau universitas.

“Jadi ini RSUD pertama di bawah pemerintah kabupaten yang mempunyai kemampuan atau kapasitas untuk melakukan pendidikan kardiologi intervensi,” ungkap dr Renan.

Dengan persiapan yang sedang berlangsung, RSUD dr Iskak Tulungagung akan segera membuka pintunya untuk mahasiswa pendidikan fellowship di bidang kardiologi intervensi.

Dr Renan menekankan urgensi penanganan serangan jantung di Indonesia, yang harus dilakukan dalam waktu maksimal enam jam.

“Enam jam itu sudah enggak efektif lagi. Jadi target kita segera mungkin waktu di rumah sakit itu dalam waktu 90 menit sudah harus dibuka sumbatannya. Untuk itu harus ada dokter jantung yang punya keahlian itu,” pungkas dr Renan, menandaskan pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi dokter spesialis jantung. (dip)

No More Posts Available.

No more pages to load.