Menko PMK Apresiasi Penanganan Kemiskinan Ekstrem di Banyuwangi

by -627 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengunjungi Banyuwangi selama dua hari pada 7-8 Maret 2024. Dalam kunjungannya, Menko memberikan apresiasi terhadap upaya penanganan kemiskinan ekstrem yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi.

“Kemiskinan ekstrem di Banyuwangi sudah bagus berada di angka 0,43 persen. Ini lebih rendah dibandingkan angka nasional sebesar 1,12 persen,” ujar Menko Muhadjir, didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat meninjau pemberian Bantuan Cadangan Pangan di Kantor Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari, Jumat (8/4/2024).

iklan aston

Angka kemiskinan ekstrem di Banyuwangi terus menurun dalam tiga tahun terakhir, dari 3,73 persen pada 2020 menjadi 0,99 persen pada 2022, dan kini tersisa 0,43 persen pada 2023.

Pengakuan atas prestasi ini diwujudkan dalam bentuk apresiasi dari pemerintah pusat berupa Dana Insentif Fiskal Kinerja (DIFK) Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2023 senilai Rp 6,71 miliar. Dana insentif tersebut telah digunakan secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penurunan kemiskinan di Banyuwangi.

Menko Muhadjir juga mengapresiasi program-partisipatif yang dilakukan Banyuwangi dalam penanganan kemiskinan. Ia berharap upaya progresif ini dapat terus dilanjutkan sehingga angka kemiskinan semakin dapat ditekan.

“Mudah-mudahan tahun ini bisa nol persen, sesuai instruksi Presiden untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada 2024,” ujarnya.

Selain fokus pada penanganan kemiskinan, Menko Muhajir juga tertarik dengan program penanganan stunting di Banyuwangi.

“Tadi saya juga melihat bagaimana program penanganan stunting digerakkan dari bawah. Para kader (posyandu) diinstruksikan untuk mengawal ibu hamil berkaitan dengan kecukupan gizi mereka. Ini hal baik karena pencegahan stunting jauh lebih baik pencegahannya ketika anak masih dalam kandungan,” terang Muhadjir.

Terakhir, terkait bantuan pangan, Menko Muhadjir menekankan bahwa ini merupakan upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat di tengah perubahan iklim dan krisis pangan. Dia berharap bantuan tersebut mampu meringankan beban pengeluaran masyarakat.

Penerima bantuan pangan di Banyuwangi mencapai 129.050 kepala keluarga (KK), yang masing-masing mendapatkan bantuan beras sebanyak 10 Kg selama 6 bulan mulai Januari-Juni 2024.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.