Banyuwangi, seblang.com – Dalam upaya mengembalikan kejayaan sepakbola Banyuwangi di tingkat Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan nasional, Paguyuban Sepakbola Banyuwangi mengikuti talkshow di salahsatu Televisi swasta dengan tema “Bagaimana Masa Depan Sepakbola Banyuwangi” di Hall Alam Indah Lestari (AIL) Banyuwangi Sabtu (21/11).
Menurut Michael Edy Hariyanto, Tim Pemenangan Paslon Mas Yusuf-Gus Riza sebagai bentuk keprihatinan atas merosotnya prestasi sepakbola Banyuwangi dalam sepuluh tahun terakhir. Paguyuban Sepakbola Banyuwangi mendeklarasikan dukungan kepada paslon nomor urut 1 (Mas Yusuf-Gus Riza) agar di masa mendatang sepakbola dan olahraga di Banyuwangi bisa maju dan berprestasi.
“Kami bersama dengan Paslon Mas Yusuf-Gus Riza sebelumnya sudah sepakat untuk menghidupkan olahraga dengan alasan semakin banyak warga yang berolahraga maka badannya sehat dan jiwanya menjadi kuat,”ujar Michael.
Ketua Partai Demokrat Banyuwangi itu menuturkan sebenarnya kabupaten Banyuwangi dikenal sebagai salahsatu daerah yang memiliki potensi olahraga yang hebat sehingga apabila terpilih sebagai bupati Banyuwangi Mas Yusuf-Gus Riza sepakat untuk mengembangkan industri olahraga atau sport industry.
Dia menambahkan dengan semakin banyak atlet Banyuwangi yang bermain di level nasional maupun masuk tim nasional secara otomatis akan meningkatkan kesejahteraan para atlet apabila mereka mendapatkan bonus karena menjadi juara.
Selain itu sepakbola merupakan olahraga yang sangat disukai masyarakat dan terbukti banyak kabupaten/kota yang menjadi terkenal karena memiliki tim sepakbola yang kuat, contohnya Lamongan dengan tim sepakbolanya Persela yang sempat menjadi tim tangguh dalam persaingan sepakbola nasional.
Menurut Michael salahsatu kunci kebangkitan sepakbola adalah kepedulian pimpinan daerah. Apabila bupatinya peduli dia yakin sepakbola bisa berprestasi dan sebaliknya apabila tidak ada kepedulian maka berat untuk meraih prestasi.
”Selain itu tentunya juga membutuhkan profesionalisme transparansi dan akunbilitas dari para pelaku sepakbola agar mampu melakukan pembinaan dan peningkatan prestasi yang hebat,”tegasnya.
Sementara Bagong Iswahyudi, Salah seorang pelaku sepakbola di Banyuwangi mengungkapkan sekitar sepuluh tahun telah memberikan kesempatan kepada Bupati memimpin Banyuwangi. Namun perhatian dan kepedulian yang diharapkan kepada pembinaan olahraga dinilai kurang. Alokasi dana yang diberikan relatif kecil dan fasilitas olahraga pun juga dinilai sangat kurang.
Bagong berharap pimpinan Banyuwangi mendatang adalah figur yang peduli pada pembinaan olahraga khususnya sepakbola dengan segala fasilitas penunjangnya.
”Program pembangunan apapun boleh-boleh saja namun jangan sampai mengorbankan kepentingan pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga. Saat ini di Banyuwangi banyak lapangan bola yang beralih fungsi menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) sehingga ukurannya berkurang dan tidak bisa digunakan untuk bermain secara normal,” jelas mantan pemain nasional Indonesia itu.
Harapan ke depan pihaknya menginginkan pemimpin Banyuwangi yang benar-benar mengerti olahraga dan fungsi lapangan. Pada dasarnya sepakbola merupakan olahraga rakyat yang murah karena hanya membutuhkan bola dan fasilitas lapangan yang representatif.
Wartawan : Nurhadi