KSP Muldoko Hadiri Rakernas Dan Halaqah Kebangsaan IKAPETE di Trawas Mojokerto

by -1122 Views
Caption : Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menerima cinderamata dari Alumi Ponpes Tebu Ireng Jombang berupa lukisan Hadratussyeikh Muhammad Hasyim Asy'ari.
iklan aston

Mojokerto, seblang.com – Kepala Staf Kepresidenan, Dr. Moeldoko, turut menghadiri Rapat Kerja dan Halaqah Nasional Kebangsaan di Hotel Arayana, Mojokerto, pada Sabtu (27/1/2024).

Acara yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng Jombang bertemakan “Merajut Kebersamaan, Membangun Budaya dan Peradaban”.

iklan aston

Pada kesempatan tersebut, mantan Panglima TNI 2013-2015 ini memberikan pesan agar seluruh pihak menjaga stabilitas politik, terutama dalam tahun politik ini.

Moeldoko juga mengingatkan masyarakat untuk tidak terjebak oleh upaya politik adu domba. Selain memberikan wejangan, ia juga menyumbang sebesar Rp.500 juta untuk pembangunan Gedung IKAPETE.

“Sebenarnya saya banyak belajar dari ceramah antara agamis dan naturalisme itu menjadi sebuah paduan dalam memperkuat perjalanan bangsa Indonesia. Ini sebuah pelajaran bagi saya. Saya mantan panglima TNI bicara naturalisme,sementara teman saya agamis yang sangat kuat merupakan perpaduan yang kuat antara Civil society bekerjasama itu Birokrasi dengan TNI/Polri itu menyatu antara ulama dan umaroh,” ucap Jenderal(Pur) Dr .Muldoko.

“Kalau sudah gandeng ulama itu ayem rasanya,” imbuhnya.

Dalam upaya mempererat kebersamaan, Dr. Moeldoko menyampaikan harapannya agar ulama dan umaroh semakin erat dalam membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), mengambil inspirasi dari Hadratussyeikh Muhammad Hasyim Asy’ari.

“Kita harus memposisikan diri kita dalam konteks ini, apakah sebagai pengikut, ingin menyamai, atau melampaui kontribusi beliau,” ungkapnya. Dr. Moeldoko menekankan pentingnya meneladani kontribusi besar yang dilakukan Hadratussyeikh Muhammad Hasyim Asy’ari, meskipun beliau hidup dalam keterbatasan.

“Dulu beliau hidup dalam tekanan luar biasa, namun kontribusinya besar. Sekarang, kita hidup dalam kebebasan. Untuk melanjutkan perjuangan beliau, kita perlu melihat dimensi satu, dimensi keluarga, dan memastikan kita melahirkan generasi yang berkontribusi positif seperti beliau,” tegasnya.

Dalam konteks perjuangan, KSP Moeldoko menyoroti inovasi bagi alumni pondok pesantren dan menggarisbawahi pentingnya respons cepat terhadap laporan masyarakat. Ia menegaskan bahwa negara tidak bisa bekerja sendirian, melainkan harus bersama seluruh rakyat Indonesia.

Sementara itu, Ketua Umum Presidium IKAPETE Nasional, Prof. Dr. H. Maskuri Bakri, menekankan legitimasi Hadratussyeikh Muhammad Hasyim Asy’ari dalam pendidikan, baik sebagai tokoh nasionalis maupun religius. Ia memaparkan kontribusi besar yang diberikan Hadratussyeikh Muhammad Hasyim Asy’ari terhadap kemerdekaan Republik Indonesia.

“Gelombang semangat dari pesantren, termasuk Komite Hijaz, menjadi pilar penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Kami, sekitar 80-200 peserta, siap mendukung program pemerintah RI,” ujarnya.

Gus Maskuri Bakri juga menyoroti tantangan, termasuk kebutuhan tempat permanen untuk IKAPETE, yang kini tengah dirintis oleh para alumni dengan dukungan dana sebesar 2 miliar dari target 36 miliar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.