Pekerja Serabutan di Cluring Banyuwangi Tinggal di Rumah Tak Layak Huni

by -975 Views
Syamsul Maarif saat ditemui di kediamannya
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Jauh dari kata mewah, Syamsul Ma’arif, warga Dusun Pancursari, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, tinggal di rumah bambu yang sudah lapuk, berlantaikan tanah, dan beratapkan asbes.

Pencahayaan lampu di rumah tak layak huni itu bapak dua anak ini mendapat saluran listrik dari mushala setempat. Untuk memasak, dia menggunakan kayu bakar dan tungku di ruang dapur yang sangat kurang layak.

iklan aston
iklan aston

Dalam memenuhi kebutuhan hidup keseharian istri dan kedua anaknya, pria berusia 45 Tahun ini kerja sebagai kuli serabutan. Jika tak ada yang menyuruh bekerja, pria kelahiran Desa Tegalsari, Kecamatan Tegalsari tersebut, terkadang mencari kerang di laut.

Untuk menjalankan pekerjaan yang tak menentu itu Syamsul Ma’arif, mengendarai motor tua. Namun, sebulan ini dia tak bisa bekerja, lantaran seker mesin motor Honda Astrea 800 miliknya rusak hingga tak bisa dinyalakan.

“Ya beginilah kondisinya. Saya kerja serabutan, terkadang cari kerang menggunakan motor ini,” jelas Syamsul Ma’arif, saat ditemui sejumlah media di kediamannya, Kamis (21/12/2023).

Dia hijrah dari Desa Tegalsari ke Desa Benculuk, karena memiliki sebidang tanah yang dibelinya beberapa tahun lalu. Rumah bambu itu terpaksa dibangun sekitar dua tahun lalu karena keterbatasan dana. Namun dia bersyukur dari desa mendapat BLT DD, meski atas nama Samsul Arifin.

“Asli saya Tegalsari, namun saya dan istri sudah ber KTP Benculuk. Rumah ini saya bangun seperti ini karena faktor tersebut. Saya dapat bantuan itu sudah 3 kali ini,” ungkapnya.

Pihaknya berharap, kelak dia bersama istri dan kedua anaknya yang masih usia 7 tahun dan 3 tahun, bisa bertempat tinggal di rumah yang layak huni. Namun ia mengaku harus bersabar, karena tak ada lagi yang digunakan untuk harapan tersebut.

“Ya harapannya seperti itu. Namun bagaimana lagi, kerja sekarang juga susah. Semoga kelak harapan ini bisa terealisasi,” harap Syamsul Ma’arif. //////

No More Posts Available.

No more pages to load.