Banyuwangi, seblang.com – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Banyuwangi memfasilitasi kegiatan studi banding Craft Pernak-Pernik yang diikuti oleh nasabah PNM Mekaar dari wilayah Banyuwangi, Denpasar dan Kota Mojokerto.
Kegiatan ini diselenggarakan selama tiga hari sejak tanggal 12 s/d 14 Desember 2023, dengan berbagai macam agenda.
Manajer Supporting PNM Cabang Banyuwangi, Anom Parkesit mengatakan, selain memberikan modal finansial, PNM mendampingi nasabah untuk mengembangkan usahanya melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU). Salah satunya dengan kegiatan studi banding yang digelar di Blimbingsari Creative Craft, Rabu (13/12/2023).
“Disini, nasabah yang menggeluti usaha yang berbeda dapat mempelajari ilmu baru dalam membuat kerajinan pernak pernik. Bagi yang sama bidang usahanya, bisa dikombinasikan dengan motif dan inovasi yang baru,” ujarnya.
Tujuan studi banding ini, kata Anom, diharapkan dapat tercipta sinergi diantara pelaku usaha ultra mikro yang digeluti nasabah PNM agar menjadi jaringan bisnis untuk memperkuat usaha yang sudah dijalani masing-masing nasabah.
“Studi banding ini juga diharapkan dapat memotivasi nasabah untuk diversifikasi usahanya dan menambah relasi, serta menciptakan market baru yang tujuan akhirnya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga,” harapnya.
Sementara itu, Nurfitriyah pemilik Blimbingsari Creative Craft menyambut hangat para peserta studi banding. Ia juga memberi motivasi pada seluruh peserta yang hadir dengan berbagi pengalamannya dalam memulai bisnis, mengelola dan memajukan sebuah usaha. Khususnya, pernak-pernik yang digelutinya selama 20 tahun hingga mampu ekspor ke luar negeri.
“Apapun usahanya, kuncinya telaten, sabar, jangan pantang menyerah, pandai membaca peluang, terus berinovasi mengembangkan produk dan harus beradaptasi dengan kemajuan teknologi seperti memanfaatkan medsos dan market place untuk pemasaran,” kata Nurfitriyah memberikan tips menjadi seorang pengusaha kepada para peserta studi banding sembari mengajari membuat Pernak-Pernik yang berkualitas.
“Lalu, jangan anggap kompetitor sebagai musuh tetapi bagaimana caranya kita bisa bersinergi, dan saling mendukung,” imbuhnya.
Purwaningsih, salah satu peserta yang berasal dari Denpasar mengaku senang dapat mengikuti kegiatan studi banding. Menurutnya, kegiatan tersebut dapat menambah pengetahuannya dan relasi baru.
“Saya senang sekali bisa ikut studi banding ini. Meski usaha saya sama dengan Bu Nur, tetapi saya disini dapat ilmu baru dan sangat bermanfaat. Terima kasih PNM sudah memberikan saya kesempatan melalui program studi banding ini. Semoga semua ilmu hari ini bisa kami praktekan di rumah nanti,” ujarnya.//////