Banyuwangi, seblang.com – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Kabupaten Banyuwangi intensif melaksanakan langkah-langkah antisipasi banjir menjelang musim hujan. Pengerukan sedimen sungai, pembuatan sumur resapan, dan pembangunan rumah pompa menjadi sebagian dari upaya yang diimplementasikan.
Genangan air dan banjir di Banyuwangi, diyakini disebabkan oleh kebiasaan buruk masyarakat membuang sampah ke saluran air dan sungai. Belum lagi adanya siklus banjir sepuluh tahunan, seperti yang terjadi pada tahun 2022.
Kepala Dinas PU Pengairan, Guntur Priambodo, mengungkapkan bahwa normalisasi sungai, terutama Sungai Kalilo, telah dilaksanakan sejak Maret dengan pengerukan sebagai langkah utama.
“Dampak normalisasi Sungai Kalilo sangat signifikan. Kini sungai ini mampu menampung debit air hingga 600 meter kubik per detik, dengan prediksi maksimal 400 meter kubik per detik saat peningkatan air,” kata Guntur.
Langkah antisipasi lainnya dengan pembuatan sumur resapan, peningkatan tanggul sungai, serta pembangunan rumah pompa dan kolam untuk menyedot air banjir di Sungai Kalilo.
“Ada 500 titik sumur resapan yang diharapkan mampu mengurangi genangan air saat musim hujan,” tambahnya.
Dinas PU Pengairan juga memasang dua pompa kapasitas 50 liter per detik di Lebak, Tukang Kayu, yang sering kali terdampak banjir. Dengan dua pompa tersebut, jika terjadi genangan dan air sungai mulai naik, tidak sampai tiga jam air bisa terkuras yang disedot pompa tersebut.
“Harapannya upaya ini dapat mengurangi potensi banjir di musim hujan yang sebentar lagi tiba,” pungkasnya.