Masyarakat Kampung Mandar Gelar Ritual Petik Laut

by -1112 Views
Sesaji yang akan dilarung dalan Ritual Petik Laut Kampung Mandar di Kawasan Marina Boom Banyuwangi
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Warga Kampung Mandar kabupaten Banyuwangi mulai anak-anak, remaja sampai orang tua terlihat semangat dan antusias dalam mengikuti Ritual Petik Laut yang digelar di Kawasan Pantai Marina Boom Banyuwangi pada Jumat (17/11/2023).

Menurut Ketua Adat Kampung Mandar, Puang Faizal Riezal Daeng Galak, acara yang digelar merupakan ungkapan rasa syukur para nelayan Kampung Mandar kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keselamatan dan melimpahnya hasil tangkapan ikan laut.

iklan aston

Dia menuturkan sebagai ketua adat pihaknya menuruti keinginan warga nelayan. Untuk memeuhi semua kebutuhan ritual dia menyerahkan sepenuhnya kepada para nelayan yang datang dan ingin melaksanakan acara ritual tersebut.

Sebelum sesaji dilarung dengan diiringi musih hadrah masyarakat setempat menggunakan pakaian adat suku Mandar melakukan arak-arakan dengan membawa perlengkapan ritual.

Saat melarung sesaji di selat Bali tersebut ada sekitar 40 perahu nelayan yang mengikuti.”Hiasan kapal yang beraneka ragam merupakan swadaya murni dan gotong royong masyarakat Mandar,” jelas Puang Faizal Riezal Daeng Galak kepada sejumlah wartawan.

Selanjutnya dia menambahkan pada dasarnya acara adat ritual petik laut bagi masyarakat nelayan disemua daerah sama. Warga berharap keselamatan, hasil laut yang melimpah dan bisa hidup lebih sejahtera.

Untuk ritual petik laut di Kampung Mandar ada satu yang berbeda .dan tidak bisa ditiru adalah adanya salahsatu syarat ritual minyak Mandar yang tidak ada di daerah lain bahkan nelayan Muncarpun untuk acara ritual akan mengambil ke Kampung Mandar.

“Ada satu bahan khusus yang kita buat untuk ritual-ritual yang ada dan hanya keturunan Mandar yang bisa membuat. Para nelayan di Kampung Mandar sekitar tahun 1800 sudah melaksanakan ritual petik laut dan dilaksanakan secara turun temurun,” imbuh Daeng Galak.

Dalam rangkaian ritual Kampung Mandar, masyarakat nelayan gotong royong dan patungan untuk membeli dan memotong sapi yang dagingnya dibagikan kepada para dhuafa, warga yang berhak menerima dan sebagian digunakan untuk pengajian. Sedangkan kepalanya diberikan sedekah ke laut. Karena nelayan merasa sudah mengambil hasil laut, warga tidak pernah memberi makan ikan dan merawat ikan yang setiap hari diambil.

“Rangkaian acara ritualnya cukup panjang mulai memotong sapi, menyiapkan aneka macam perlengkapan sesaji dan pengajian sehari semalam termasuk menyiapkan minyak Mandar serta membersihkan kepala sapi,” pungkas Daeng Galak./////

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.